Pemkab Bengkalis Komitmen Penuh dalam Studi Kelayakan Jembatan Dumai–Melaka: Dorong Konektivitas Regional dan Kesejahteraan Ekonomi

Administrator - Kamis, 23 Oktober 2025 - 20:14:36 wib
Pemkab Bengkalis Komitmen Penuh dalam Studi Kelayakan Jembatan Dumai–Melaka: Dorong Konektivitas Regional dan Kesejahteraan Ekonomi
Penyerahan Cinderamata Pada Penandatanganan Berita Acara FGD Penyusunan Feasibility Study (Studi Kelayakan) Pembangunan Jembatan Dumai–Melaka. (foto.Mediacenter Bengkalis)

Radarriaunet | Bengkalis - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung realisasi proyek strategis internasional, pembangunan Jembatan Dumai–Melaka. Dukungan ini diwujudkan dengan kehadiran dan partisipasi aktif perwakilan Pemkab Bengkalis dalam Focus Group Discussion (FGD) penyusunan Feasibility Study (Studi Kelayakan) yang digelar di Ballroom Hotel Grand Zuri Dumai pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Peran penting Pemkab Bengkalis dalam agenda ini dipertegas dengan penandatanganan Berita Acara FGD oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkalis, Toharudin, mewakili Bupati Bengkalis. Penandatanganan ini menjadi simbol resmi dukungan dan keterlibatan daerah, bersanding dengan Pemerintah Kota Dumai, yang diwakili Asisten II Kota Dumai Yusmanidar, serta pihak inisiator utama, Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM). Delegasi UTeM dipimpin langsung oleh Ir. Dr. Mohd Rayme Bin Anang Masuri selaku Pengarah Pejabat Pengurusan Pembangunan UTeM, bersama Prof. Madya Dr. Samer All Hussein Al-Shami.

Mendukung Penuh Konektivitas Regional

Dalam kesempatan tersebut, Toharudin secara eksplisit menyampaikan pesan dari Bupati Bengkalis mengenai sambutan baik dan dukungan penuh terhadap studi kelayakan ini. Menurutnya, proyek Jembatan Dumai–Melaka bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan upaya strategis untuk memperkuat konektivitas regional dan membuka jalur strategis baru yang krusial bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi.

"Pemerintah Kabupaten Bengkalis melihat studi kelayakan ini sebagai langkah nyata untuk membuka akses dan jalur logistik baru. Jembatan ini memiliki potensi besar untuk menjadi katalis percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir Riau, khususnya di Bengkalis dan Dumai," ujar Toharudin.

Beliau menambahkan bahwa keberadaan jembatan ini kelak akan melampaui fungsinya sebagai penghubung fisik antarnegara, namun juga menjadi 'jembatan kemajuan' bagi peningkatan kesejahteraan sosial-ekonomi di kawasan Selat Melaka.

Fokus pada Aspek Multidimensional Studi Kelayakan

FGD yang merupakan rangkaian kajian awal ini berfokus pada pembahasan aspek-aspek multidimensional dari studi kelayakan, yang sangat penting bagi Pemkab Bengkalis dalam mempersiapkan rencana tata ruang dan pembangunan daerah. Pembahasan intensif meliputi:

Kajian Finansial dan Ekonomi: Menilai kelayakan investasi dan potensi dampak ekonomi bagi daerah.

Kajian Lingkungan: Memastikan pembangunan tidak merusak ekosistem Selat Melaka dan mematuhi standar keberlanjutan.

Kajian Tata Kelola (Governance): Menetapkan kerangka kerja dan peran antar pemangku kepentingan Indonesia-Malaysia.

Kajian Sosial: Menganalisis dampak sosial, termasuk potensi peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.

Kesepakatan bersama yang dicapai menegaskan bahwa proyek ini memegang potensi besar untuk tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga mendorong transfer teknologi dan integrasi transportasi di kawasan.

Selain aspek teknis dan finansial, kegiatan ini juga menjadi momentum berharga untuk mempererat kerja sama akademik dan riset lintas negara, khususnya antara UTeM Melaka dan institusi terkait di Indonesia, yang diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak kolaborasi ke depan. Keterlibatan pihak-pihak lain seperti Ketua Kadin Dumai, Zulfan Ismaini, juga menunjukkan dimensi kolaborasi yang melibatkan sektor swasta dalam merespons inisiatif pembangunan ini. []