PASIRPANGARAIAN (RRN) - Guru honor di salah satu SMA di Kecamatan Rambah Samo, Rokan Hulu (Rohul) berinisial, FR, yang ditembak anggota Polsek Rambah di Wonosri Barat, Desa Koto Tinggi, Rabu (16/9/15) dini hari, dikenal tetangganya kurang bergaul.
Zaki misalnya. Tetangga depan rumahnya yang sudah dua tahun mengontrak di sana baru tahu nama asli FR setelah kejadian di depan kantor DPRD Rohul tersebut. Pria lajang yang diketahui warga asal Solok, Sumatera Barat itu dikenal sebagai pribadi tertutup. Ia jarang keluar dari rumah kontrakan milik Nurlela.
"Ia jarang keluar rumah. Kalaupun keluar saat akan pergi kerja. Hari Minggu pun tidak keluar dia. Senin pagi baru keluar, saat akan pergi kerja," ujar Zaki, Kamis (17/9/15).
Saat kejadian, FR diketahui membawa uang Rp7,5 juta yang ia simpan di dalam kantong celananya. Belakangan, uang itu mulai terungkap. Zaki mengungkapkan sesuai informasi dari temannya yang datang ke rumah kontrakannya, Rabu pagi kemarin, duit yang dibawanya malam itu duit punya sekolah tempatnya mengajar. "Kata temannya duit itu baru diambilnya di bank, mau dibagikan di sekolah," jelas Zaki seperti informasi dari temannya.
Sementara, Kepala Desa Koto Tinggi, Asmi Jumairi mengakui secara persis kejadiannya tidak tahu, karena tidak ada dihubungi oleh warga saat kejadian. "Saya juga menyayangkan, mengapa tidak ada warga yang mengubungi. Biasanya kalau ada kejadian saya dikabari," ujar Asmi.
Terlepas itu, kondisi FR yang dirawat di ruang VIP Latulip RSUD Pasirpangaraian kondisinya sudah membaik. Beberapa rekannya sesama pengajar juga sudah menjenguknya.
Direktur RSUD Pasirpangaraian dr. Wildan Asfan Hasibuan M.Kes mengakui kondisi FR mulai membaik. Dijadwalkan, hari ini, ia akan menjalani operasi untuk mengeluarkan proyektil peluru yang bersarang di kakinya. Seorang petugas di RSUD mengakui bahwa ada dua proyektil yang bersarang di kaki kanan FR, yakni di bagian betis dan paha bawahnya. Sejauh ini, belum diketahui persis kronologis kejadian tersebut. Pasalnya awak media belum mendapatkan izin untuk konfirmasi langsung ke FR, apalagi mengambil foto dirinya saat dirawat.
Diwartakan awak media, Rabu kemarin, FR diketahui dikepung warga karena gerak-geriknya mencurigakan. Ia dikepung warga Wonosri Barat dan akhirnya ditembak oleh oknum Polsek Rambah, karena diduga menyerang warga dalam keadaan kerasukan. (teu/rtc)