Banjir di Pelalawan Makin Parah Lima Kecamatan Terendam

RADARRIAUNET.COM: Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau semakin meluas. Kini lima wilayah kecamatan di daerah itu sudah terdampak banjir, karena kawasan pemukiman dan sejumlah fasilitas umum terendam banjir.

Dilansir dari laman Goriaucom disebutkan, sebelumnya banjir hanya merendam Kelurahan Langgam dan Dusun Muara Sako, Kecamatan Langgam.

Namun dalam beberapa hari ini genangan banjir malah semakin parah. Daerah yang terdampak banjir kemudian meluas hingga ke Desa Kuala Terusan, Desa Rantau Baru dan Kualo, Kecamatan Pangkalan Kerinci. Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Desa Sering dan Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan dan Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui.

Data Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan menyebutkan, sampai saat ini, tercatat sebanyak 717 kepala keluarga (KK) dan 909 rumah yang sudah terdampak banjir. Genangan banjir ini sudah meluas dan makin parah karena tercatat ada lima wilayah kecamatan yang terdampak.

"Sebanyak 38 unit rumah terendam, 28 fasilitas umum berupa jalan, rumah ibadah dan sekolah juga digenangi banjir," sebut Kepala BPBD Pelalawan, Hadi Penandio, dilansir dari goriaucom, Jumat (20/12).

Disebutkannya, pada hari Jumat terjadi penurunan level air Sungai Kampar Poonton RAPP Langgam pada hari ini, pukul 07.00 WIB level air 3,48 meter. "Terjadi penurunan level air setinggi 2 Cm dari hari kemarin diwaktu yang sama," sebut Hadi Penandio.

Sementara itu, pada Jumat siang (20/12) manajemen Unit Layanan Waduk PLTA Koto Panjang kembali meninggikan tinggi bukaan lima pintu waduk PLTA Koto Panjang.

Demikian pengumuman ini disampaikan oleh Plh Manager Supervisor Operasi C PLTA Koto Panjang, Frans Bouyce Patiharauw kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Jumat pagi.

"Pada pukul 14.00 WIB, bukaan lima pintu waduk PLTA Koto Panjang akan ditinggikan menjadi 70 cm. Yang sehari sebelumnya bertahan dibuka 30 cm," kata Frans.

Untuk itu, Frans pun mengimbau masyarakat yang beraktivitas atau yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Kampar untuk waspada banjir.

"Penambahan tinggi pintu bukaan waduk ini akan berdampak pada naiknya elevasi air sungai Kampar sekitar 60 cm sampai dengan 100 cm. Untuk itu kami mengimbau masyarakat untuk waspada," imbaunya.

RR/grc/zet