Fokus pada Implementasi dan Dampak Jangka Panjang: Kunjungan Ketua TP PKK Riau Perkuat Ketahanan Mental dan Pangan di SMK PGRI Pekanbaru

Administrator - Sabtu, 18 Oktober 2025 - 11:16:15 wib
Fokus pada Implementasi dan Dampak Jangka Panjang: Kunjungan Ketua TP PKK Riau Perkuat Ketahanan Mental dan Pangan di SMK PGRI Pekanbaru
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau, Henny Sasmita WahidFoto.dok.Mediacenter Riau.

Radarriau net | Pekanbaru  - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, melakukan kunjungan kerja mendalam ke SMK PGRI Pekanbaru pada Jumat (17/10/2025). Kunjungan ini bukanlah sekadar seremonial, melainkan bagian dari upaya terstruktur PKK Riau untuk mengintegrasikan tiga program unggulan secara langsung ke lingkungan pendidikan, dengan fokus utama pada penguatan ketahanan mental, pangan, dan akses pendidikan bagi generasi muda.

Jelajah Anak Riau (Anri): Menangani "Luka Psikologis" Remaja

Inti dari program pertama, "Jelajah Anak Riau" (Anri), adalah menyoroti pentingnya kesehatan mental, yang sering kali terabaikan di kalangan pelajar. Henny Sasmita menekankan bahwa luka psikologis memiliki dampak serius yang setara dengan luka fisik, terutama dalam fase perkembangan remaja.

"Anak-anak harus tahu cara menenangkan diri dan membantu temannya yang sedang mengalami tekanan emosional. Kita ingin mereka memiliki ketangguhan psikologis," ujar Henny.

Dalam implementasinya di SMK PGRI, TP PKK Riau menggandeng Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK) Cabang Riau. Para psikolog klinis memberikan sesi edukasi interaktif tentang pertolongan pertama pada masalah emosional (PFE) dan keterampilan dasar mengatasi stres. Langkah kolaboratif ini memastikan siswa menerima penanganan yang kredibel, menjadikan sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga ruang aman untuk pertumbuhan mental dan emosional. Program ini dirancang untuk mencetak "agen perubahan" sebaya yang dapat menyebarkan kesadaran kesehatan mental di lingkungan sekolah dan keluarga.

Gerakan Menanam: Transformasi Sekolah Menjadi Sentra Ketahanan Pangan

Program kedua, Gerakan Menanam di Sekolah (Gemas), merupakan dukungan nyata TP PKK Riau terhadap visi Gubernur Riau, Abdul Wahid, melalui program Green for Riau. Alih-alih hanya bersifat simbolis, gerakan ini diarahkan untuk menciptakan sistem ketahanan pangan mikro di tingkat sekolah.

Kepala SMK PGRI Pekanbaru, Sri Sugiarti, mengungkapkan bahwa sekolahnya telah memulai inisiatif serupa dengan menanam berbagai jenis tanaman produktif seperti terong dan buah-buahan. Kedatangan Henny Sasmita dengan penyaluran bibit cabai memperkuat upaya tersebut, karena cabai merupakan komoditas yang dikenal sebagai pemicu inflasi.

Henny Sasmita optimis bahwa jika gerakan menanam cabai dilakukan secara masif dan berkelanjutan, bukan hanya oleh sekolah tetapi juga masyarakat, maka akan ada dampak signifikan pada stabilitas harga bahan pokok di pasar. "Kami ingin segala sektor, dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat, terlibat. Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan daerah dan menekan inflasi," jelasnya. Program ini sekaligus memberikan edukasi praktis kepada siswa tentang pemanfaatan lahan produktif dan kepedulian lingkungan.

Aspek terakhir dari kegiatan ini adalah dimensi kesejahteraan sosial. Bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), TP PKK Riau menyalurkan bantuan pendidikan berupa "tali kasih" kepada sejumlah siswa SMK PGRI Pekanbaru yang berasal dari keluarga kurang mampu. Bantuan ini menjadi jaring pengaman sosial agar alasan ekonomi tidak menghalangi keberlanjutan pendidikan anak-anak Riau.

"Kami ingin memastikan bahwa tidak ada anak Riau yang putus sekolah karena kendala biaya. Bantuan ini adalah investasi kita untuk masa depan generasi penerus," tegas Henny Sasmita.

Kepala SMK PGRI Pekanbaru, Sri Sugiarti, mengapresiasi sinergi lintas sektor ini, yang dinilainya melengkapi pendidikan formal dengan nilai-nilai praktis ketahanan pangan, mental, dan kepedulian sosial. Diharapkan sinergi antara PKK, Baznas, Pemerintah Provinsi Riau, dan dunia pendidikan ini akan melahirkan generasi muda Riau yang unggul—cerdas secara akademik, tangguh secara mental, mandiri secara ekonomi, dan peduli terhadap kelestarian Bumi Lancang Kuning. []