Gegar Bursa: Saham PIK 2 (PANI) Ambles Lebih dari 11% dalam Sepekan, Sentimen Pencabutan Status PSN

Administrator - Senin, 13 Oktober 2025 - 15:58:49 wib
Gegar Bursa: Saham PIK 2 (PANI) Ambles Lebih dari 11% dalam Sepekan, Sentimen Pencabutan Status PSN
Istimewa

Radarriau.net | Jakarta, — Pasar modal Indonesia diguncang oleh aksi jual masif terhadap saham emiten properti raksasa, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), setelah proyek PIK 2 Tropical Coastland resmi dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pada perdagangan awal pekan ini, terlihat pada Senin 13 Oktober, saham PANI langsung ambles signifikan. Berdasarkan data bursa, dalam periode sepekan terakhir, saham yang dikendalikan oleh kongsi Agung Sedayu dan Salim Grup ini telah mengakumulasikan penurunan lebih dari 11%. Koreksi tajam ini menghapus keuntungan yang dinikmati investor dalam jangka pendek dan memicu kekhawatiran di kalangan pelaku pasar.

Sentimen Kebijakan Baru

Anjloknya saham PANI terjadi segera setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian yang mencabut status PSN proyek tersebut. Keputusan politik mendadak dari pemerintahan baru dipandang sebagai faktor utama yang merusak prospek PANI, yang sebelumnya diyakini akan mendapatkan kemudahan regulasi dan percepatan izin berkat status PSN.

Analis pasar menilai bahwa pencabutan status PSN ini menghilangkan premi insentif yang sebelumnya melekat pada saham PANI. Tanpa status strategis nasional, proses perizinan proyek akan kembali ke mekanisme normal yang lebih panjang, menimbulkan ketidakpastian operasional, dan membuat investor beramai-ramai melepaskan kepemilikannya.

Volume perdagangan saham PANI tercatat melonjak tajam, mengindikasikan tekanan jual yang sangat kuat, dengan sejumlah besar investor memilih "eksodus" dari saham tersebut sebagai respons cepat terhadap perubahan kebijakan yang dinilai berisiko tinggi.

Analis memperingatkan bahwa harga saham PANI kemungkinan akan terus tertekan dalam jangka pendek seiring upaya perseroan menyesuaikan diri dengan regulasi baru dan berusaha meyakinkan pasar bahwa kelanjutan proyek tidak akan terganggu secara fundamental.