Idul Adha di depan mata. Pedagang sapi musiman mulai terlihat bermunculan di lokasi-lokasi strategis. Dengan alasan ketertiban dan kenyamanan, Pemko menerapkan kebijakan baru terkait hal ini.
PEKANBARU (RRN) - Jelang perayaan Idul Adha, pedagang sapi musiman mulai membuka lapak. Namun tak jarang pedagang memajang hewan ternaknya di tepi jalan-jalan besar.
Tak ayal ini menganggu pemandangan, belum lagi bau kotoran sapi yang menyengat. Seperti yang disampaikan Yandi seorang pejalan kaki. Dia mengeluhkan banyaknya pedagang musiman yang meletakan hewan ternak yang siap untuk di qurbankan.
"Sebenarnya tidak masalah kalau pedagang berjualan di dalam, kalau pas pinggir jalan menganggu pemandangan dan juga bau tak sedap," katanya, Senin (31/08/2015).
Yandi berharap pemerintah kota bisa mengatur para pedagang, agar tidak menjajakan hewan ternak berdekatan dengan jalan raya.
"Kadang ada juga jumpa, hewannya diikat dekat pohon trotoar. Kan menganggu," sebutnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Satpol PP Pekanbaru, Zulfahmi Adrian menuturkan pihaknya belum mendapat aduan dari masyarakat. Selain itu dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Pekanbaru juga belum mengajak untuk berkoordinasi menata pedagang sapi.
"Belum ada rapat dengan Distan," sebutnya.
Meski demikian Zul mengingatkan agar pedagang sapi kurban yang berasal dari luar daerah jelas asal usulnya. Dan tidak berdagang dekat dengan jalan raya.
"Itukan jelas tidak boleh, berjualan di trotoar. Kalau memang ada akan kita tertibkan," katanya.
Pantauan pedagang sapi musiman sudah mulai terlihat. Salah satunya yang berada tak jauh dari simpang Mal SKA. Ada puluhan sapi yang diikat, namun tidak menganggu warga sebab tempat jualannya berada jauh dari pinggir jalan raya. (dan/fn)