Diskes Bengkalis Sosialisasi Stop BAB Sembarangan

Administrator - Senin, 19 September 2016 - 10:09:07 wib
Diskes Bengkalis Sosialisasi Stop BAB Sembarangan
ilustrasi. onlineindo
RADARRIAUNET.COM - Upaya membebaskan desa, kecamatan dan kabupaten dengan buang air besar sembarangan dan meningkatkan akses sanitasi, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Bengkalis gencar sosialisasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). 
 
“Baru-baru ini, kita telah melakukan sosialisasi pemicuan Stop BABS di Desa Ulu Pulau, Berancah dan Bantan Sari, Kecamatan Bantan. Hasilnya, ditemukan warga masih BAB di kebun, semak-semak dan sungai, karena alasan tak punya jamban,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis melalui Kepala Bidang Pengendalian Malasah Kesehatan dan Lingkungan (PMKL) Irawadi, Ahad (18/9/16). 
 
Lebih lanjut dikatakan Irawadi, salah satu penyebab masih ada warga yang BAB sembarangan, selain karena tidak memiliki jamban, juga karena faktor ekonomi dan kurangnya pengetahuan tentang dampak yang ditimbulkan dari tinja. Terkait dengan persoalan ini, terus berupaya mengedukasi dan mendorong masyarakat pada kegiatan Stop BABS melalui program STBM. 
 
Sebagai bentuk komitmen terhadap gerakan Kabupaten Bengkalis Stop Buang Air Besar Sembarangan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah mengeluarkan Instruksi Bupati (Inbup) Bengkalis Nomor 121/ 2016, 20 Juni 2016 tentang Pelaksanaan Program STBM di Kabupaten Bengkalis Tahun 2016. 
 
Sementara itu, Koordinator Pemicuan Edi Sudarto memberikan gambaran, setiap orang mengeluarkan seperempat kilo 'kotoran' setiap kali membuang, kalau satu rumah dihuni 4 orang, maka setiap pagi saja sudah 2 Kg. Jika 1 minggu sekitar 14 Kg, satu bulan mencapai 60 Kg dan satu tahun sebanyak 720 kilo, itu baru satu rumah. Untuk itu tinja harus dibuang pada suatu wadah atau sebut saja jamban. 
 
“Mengapa harus Stop BABS, tinja atau kotoran manusia merupakan media sebagai tempat berkembang dan berinduknya bibit penyakit menular (misal kuman/bakteri, virus dan cacing). Apabila tinja dibuang di sembarang, bibit penyakit akan menyebar luas ke lingkungan, berisiko menimbulkan penyakit pada seseorang dan bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas,” kata Edi. 
 
Sosialisasi Stop BABS di Kecamatan Bantan, menghadirkan narasumber Kasi Kesehatan Lingkungan sebagai Koordinator Pemicuan Edi Sudarto, Marlis sebagai Pengelolaan STBM, Gusri Antony sebagai Fasilitator Kabupaten Rosmaini, Petugas Sanitarian Puskesmas dan Petugas Promosi Kesehatan dan Natural Leader Puskesmas. Peserta sosialisasi terdirin kepala desa, aparat desa, Ketua RW dan Kepala Dusun, tokoh masyarakat, termasuk Ibu rumah tangga.
 
 
rtc/radarriaunet.com