PEKANABRU (RRN) - Peringatan Hari Pramuka Ke-54 yang jatuh pada 18 Agustus 2015 belangsung hidmat dan penuh kebanggaan tersendiri bagi masyarakat riau, khususnya bagi siswa siswi dari Pondok pesantren Darel Hikmah Kota Pekanbaru, pasalnya adalah ada dua orang perwakilan dari Pondok Pesantren ini yang mewakili Riau dalam acara Jambore dunia ke 23 di Yamaguchi-Jepang selama 12 hari, ialah Sella Raudhatul Qalbi dan Rika Trisna Rosidah yang berangkat untuk mengelilingi negara-negara Asean selama 15 hari.
pada saat usai acara pemberian piagam penghargaan oleh Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman, Radar Riau langsung menemui dua srikandi Riau ini.
"selama saya disana sangat menyenagkan dapa berjumpa dengan Pramuka dari berbagai Negara yang ada di dunia, dan dapat berbagi ilmu dengan mereka juga," ujar Sella Raudhatul Qalbi.
dan tidakhanya di jepang saja ada juga salah seorang dari riau juga yang berangkat mengikuti Pramuka dunia untuk mengelilingi negara di Asean ialah Rika Trisna Rosidah.
"sangat senang sekali bisa berangkat kesana, saya dapat bersilaturahmi dengan anggota Pramuka dari negara-negara lain juga, dapat juga berbagi ilmu dengan mereka," ungkapnya.
namun hal yang paling penting dari acara HUT Pramuka ke-54 ini adalah pembentukan karakter pemuda Indonesia khususnya Riau, dimana kaum muda sekarang ini dibentuk dengan kemajuan zaman dan teknologi yang tidak terkontrol, Kemajuan teknologi memberikan dampak besar terhadap perkembangan kaum muda. Karakter, perilaku hingga cara berkomunikasi dengan sesama hampir berbanding terbalik dengan pemuda-pemudi di masa lampau.
Ancaman ini tentu menjadi tanggung jawab komponen bangsa termasuk gerakan Pramuka, dimana gerakan Pramuka ini merupakan perekat bangsa, oleh karena itu perlu diciptakan gerakan pramuka yang baru agar tidak terkesan kuno dalam era Komunikasi Digital saat sekarang ini sehingga dapat diminati oleh para pemuda.
"Pramuka harus dapat menangkal era kebebasan ini. Kalau tidak, lambat laun gerakan pramuka akan berangsur ditinggalkan para anggotanya," kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault dalam sambutannya yang dibacakan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, Selasa (18/8) di Pekanbaru.
Kaum muda masih dihadapkan dengan 2 masalah besar, sosial dan kebangsaan. Peredaran narkoba yang marak memberikan imbas yang sangat besar terhadap mereka. Kemudian pergaulan bebas, kekerasan dan kriminalitas. Itu semua merupakan masalah sosial yang masih dan akan terus dihadapi oleh kaum muda saat ini.
hal ini dikarenakan angka SDM di indonesia ada 30 persen yang tidak produktif, diantaranya berusia 15 tahun kebawah dan 36 tahun keatas.
Sementara masalah kebangsaan terlihat dari rendahnya solidaritas terhadap sesama, rendahnya rasa hormat, rendahnya semangat persatuan dan kesatuan hingga rendahnya kepedulian terhadap sesama.
kemudian Anggota pramuka harus dituntut kreatif dalam beinofasi dan produktif untuk terhindar dari masalah-masalah tersebut. Jika tidak, ancaman susupan budaya dan era canggih dari luar akan mudah masuk.
"Para pelatihpun harus menyesuaikan dengan era saat ini, tetapi tidak meninggalkan prinsip dasar pramuka," ujarnya.
kedepan untuk SDM kepramukaan ini di persiapkan lebih berkualitas agar dapat menguasai ilmu dan tekhnologi karna hal ini penting agar kita tidak kecolongan, sambung Plt Guri ini (oka)