Festival Mendongkah Tampilkan Kearifan Lokal Meranti

Administrator - Kamis, 22 Oktober 2015 - 12:01:19 wib
Festival Mendongkah Tampilkan Kearifan Lokal Meranti

SELATPANJANG (RRN) - Sudah selama dua tahun berturut-turut, mendongkah atau berselancar dengan selembar papan di atas lumpur kembali dilaksanakan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepulauan Meranti. Kegiatan tersebut akan kembali diselenggarakan untuk ketiga kalinya.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepulauan Meranti Drs H Ishak Izrai mengaku perlombaan yang dilaksanakan dalam gelaran Pesta Pantai Tanjung Pisang, Kecamatan Tasik Putri Puyu itu direncanakan dapat terlaksana pada November nantinya.

Meski begitu pihaknya akan segera berkoordinasi dengan panitia setempat nantinya. "Kegiatan ini menjadi agenda tahunan dan tahun ini menjadi tahun ketiga kita laksanakan," kata Ishak, Selasa (20/10/2015).

Ditambahkan Sekretaris Disparpora Drs H Ismail Arsyad MSi, Pesta Pantai Tanjungpisang akan dilaksanakan seperti tahun lalu. Di mana terdapat perlombaan mendongkah, dan panggung hiburan di tepi Pantai Desa Tanjung Pisang.

"Melalui kegiatan ini yang sudah memasuki tahun ketiga kami harapkan dapat semakin ramai dan dikunjungi oleh masyarakat, baik dalam wilayah kecamatan, maupun dari luar wilayah kecamatan, maupun kabupaten. Sehingga nantinya dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat tempatan," sebut Ismail.

Ditambahkannya bahwa pada tahun ini Dinas Pariwisata Riau juga ikut mendukung dan berpartisipasi membantu menyediakan seragam, termasuk juga mengirimkan tim penari dari provinsi untuk memeriahkan pesta pantai tersebut.

"Kita sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Dinas Pariwisata Riau ikut berpartisipasi untuk memeriahkan acara pesta pantai kita nantinya," ucapnya.

Dalam acara festival mendongkah ini juga akan ditonjolkan kuliner khas seperti "Susu Dara". Ismail Arsyad mengungkapkan, kuliner yang berbahan biota laut seperti "Susu Dara" bisa menjadikan daya tarik bagi wisatawan.

Saat ini Disparpora Meranti sedang gencar-gencarnya mempromosikan destinasi wisata berbasis budaya lokal.

Menurut Ismail, festival Mendongkah awalnya merupakan sebuah tradisi masyarakat Kecamatan Tasik Putripuyu dalam mencari kerang. Agar mempermudah masyarakat dalam mencari kerang di lumpur, masyarakat setempat menggunakan sebilah papan yang mirip papan selancar.

"Uniknya itu terlihat saat masyakarat meluncur di atas lumpur. Keunikan itu yang kita angkat dalam festival ini yang menjadi kearifan lokal masyarakat setempat," ujarnya. (hal/fn)