BAGANSIAPIAPI (RRN) - Seorang murid kelas 2 SDN 003 Bangko Rohil jadi korban peluru nyasar polisi. Orang tua korban hanya pasrah, karena tidak ada unsur kesengajaan, dan berharap agar fisik dan psikologis anaknya dipulihkan. Orang tua korban, Hendri di RSUD RM Pratomo Bagansiapiapi, mengaku, belum mengatahui secara pasti kejadian mengapa anaknya sampai tertembak.
Anaknya yang bernama Muhammad Abdul Gani (8), terkena peluru nyasar polisi, pada paha kirinya, di Simpang Setia, sebelum Jalan Bulan-Jalan Sepakat, Kelurahan Bagan Hulu, ketika hendak pergi ke Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA) sekira pukul 14.30 WIB.
Mendapat informasi itu, dirinya nyaris tumbang ketika hendak menuju rumah sakit sambil mengendarai sepeda motor. Ternyata, anaknya sedang mendapatkan perawatan pada bagian kaki, peluru bersarang dan sudah berhasil dikeluarkan, anaknya hanya meringis, wajah pucat.
Hendri hanya pasrah dengan kejadian tersebut, dia menilai, polisi tidak sengaja menembak anaknya, dan kedua belah pihak sudah berunding, dan akan mencari jalan terbaik. Namun dia meminta, agar fisik dan psikologis anaknya dibenahi. “Orang tu keluakan peluru kan tak sengajo menembak anak awak. Berunding kedua belah pihak, bagaimana sebaiknya kan. Fisik dan psilogisnya harus dibenahi kan,” pintanya.
Sementara itu, Kapolsek Bangko Kompol Nurhadi Ismanto, SH, SIK terlihat berada di RSUD RM Pratomo Bagansiapiapi, dan sampai berita ini diturunkan, pihaknya belum mempostingkan kronologis kejadian pada group BBM yang biasa digunakan awak media untuk mendapatkan informasi resmi dari polisi.
Informasi yang beredar, polisi sedang mengejar penjahat, tembakan yang diarahkan kepada penjahat ternyata nyasar mengenai Muhammad Abdul Gani, akibatnya, polisi itu langsung menyelamatkan Muhammad Abdul Gani, sedangkan penjahatnya lepas. (teu/rtc)