Pekan ini harga TBS sawit naik Rp 146,71 perkilogram. Sebenarnya masih bisa naik maksimal.Namun kebijakan pemerintah membuat kenaikan harga TBS tak maksimal.
PEKANBARU (RRN) - Penetapan harga TBS Provinsi Riau periode 7-13 Oktober 2015 menghasilkan harga TBS sawit naik sebesar 146,71 per kg.
Kenaikan harga TBS sawit di Riau mengikuti perkembangan harga CPO kontrak KPB-PTPN sepanjang pekan yang terjadi lonjakan yang signifikan dan pada perdagangan hari Jumat(2/10/15) akahir pekan lalu ditutup pada angka Rp. 7.550/kg atau terjadi kenaikan sebesar 2,34 % sepanjang pekan ini.
"Sebetulnya harga CPO bisa melenggang lebih tinggi apabila tidak dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Kementerian Perdagangan menetapkan Harga Referensi produk CPO untuk penetapan Bea Keluar (BK) periode Oktober 2015 sebesar USD529,51 per Metrik Ton (MT). Penetapan BK ini menurun sebanyak USD81,14 atau 13,29 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD610,65/MT," terang sekretaris Tim Harga TBS Disbun Riau Rusdy Selasa (6/10/15).
Kenaikan yang dialami oleh harga CPO juga disebabkan oleh potensi El Nino di kawasan penanaman kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia.Kekhawatiran penurunan produksi akibat El Nino mengacu pada kejadian di tahun 2009 dan 2010 lalu.
Faktor lain yang menyebabkan penguatan harga adalah rilis data yang menyebutkan produksi Malaysia tahun 2016 diduga akan turun 1 juta ton hanya menjadi 19 juta ton. Sedangkan produksi Indonesia di tahun 2015 ini diduga mencapai 33 juta ton bisa turun 30% menjadi hanya 23,1 juta ton.
Perkembangan harga CPO kontrak KPB_PTPN sepanjang pekan terjadi lonjakan yang signifikan dan pada perdagangan hari Jumat (2/10) ditutup pada angka Rp. 7.550/kg atau terjadi kenaikan sebesar 2,34 % sepanjang pekan ini.
Di pasar komoditas Malaysia juga mengalami peningkatan yang signifikan.Harga komoditas ini melanjutkan trend positif yang terjadi sejak perdagangan sebelumnya sebagai dampak melemahnya mata uang Ringgit.Melemahnya mata uang Malaysia ini disebabkan oleh tekanan yang dialami oleh nilai tukar regional.
Penurunan nilai tukar ringgit menjadikan harga komoditas ini menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri.Dampaknya permintaan komoditas ini mengalami peningkatan. (H-we/fn)