Pontianak: Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menganggarkan dana Rp1,7 triliun untuk menyelesaikan sejumlah gedung mangkrak di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Tanah Air.
"Pada 2019, kami menganggarkan dana sebesar Rp1,7 triliun untuk menyelesaikan gedung yang mangkrak," ujar Menteri Ristekdikti Mohamad Nasir usai meresmikan gedung baru di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Jumat, Januari 2018.
Ia menjelaskan, gedung mangkrak hampir ada di setiap universitas. Bahkan di Universitas Tanjungpura sekalipun. Banyaknya gedung mangkrak tersebut dikarenakan bantuan yang diberikan tidak cukup untuk membiayai pembangunan seluruhnya.
"Terus ada bantuan lagi, tapi tidak untuk menyelesaikan pembangunan gedung itu, tapi malah bangun gedung lain," tambah seperti dikutip dari Antara.
Begitu juga sistem penganggaran pendidikan tinggi pada rezim sebelumnya, tidak mengakomodir penyelesaian gedung mangkrak. Saat ini, pihaknya fokus menyelesaikan gedung yang mangkrak.
Dengan anggaran tersebut tidak akan cukup menyelesaikan bangunan kampus yang mangkrak. "Kita perlu beberapa tahun lagi, untuk menyelesaikan masalah gedung mangkrak ini," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Menristekdikti meresmikan gedung baru yang merupakan proyek kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) di Universitas Tanjungpura.
Gedung tersebut merupakan bagian dari proyek seven in one atau 7in1 yang didukung oleh IsDB. Proyek 7in1 dirancang untuk memberikan kesempatan yang merata melalui pembangunan infrastruktur bagi tujuh universitas yang tersebar di wilayah Indonesia.
Ketujuh perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Negeri Semarang (Unnesa), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Syiah Kuala. Bantuan yang diberikan kepada Universitas
Tanjungpura sebanyak lima gedung termasuk di antaranya perpustakaan.
CEU/mtvn