Dirut : PDAM Tirta Indragiri Perlu Subsidi

Administrator - Rabu, 05 Oktober 2016 - 10:44:49 wib
Dirut : PDAM Tirta Indragiri Perlu Subsidi
Agustian Rasamanto. rbc
RADARRIAUNET.COM - Kurang maksimalnya pelayanan PDAM Tirta Indragiri ke masyarakat tidak terlepas dari tingginya beban biaya produksi yang berbanding jauh dengan harga jual.
 
Direktur utama PDAM Tirta Indragiri Agustian Rasmanto mengatakan dampak tersebut mengakibatkan kerugian terus terjadi pada perusahaan berpelat merah tersebut.
 
Oleh karena itu, ia menilai perlu adanya subsidi dari pemerintah daerah. Apalagi katanya, ini juga sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 122 tahun 2015, tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) ayat 2 yang menyebutkan dalam hal pendapatan diperoleh dari penjualan tidak dapat memenuhi biaya operasi dan pemeliharaan, Pemerintah Daerah (Pemda) harus memberikan subsidi dalam upaya perbaikan terhadap penyelenggara SPAM yang dilakukan oleh BUMD untuk mencapai keseimbangan.
 
"Subsidi ini perlu dilakukan sebagai upaya pemulihan keuangan PDAM, yang didasari sebagaimana diamanatkan perundang-undangan karena terjadinya ketidakseimbangan antara harga pokok produksi dengan harga jual," terangnya, belum lama ini.
 
Dijelaskannya lagi, saat ini harga pokok produksi mencapai Rp 6.050, sementara harga jual jauh dibawah itu yakni sekitar Rp 4.700.
 
Untuk mensiasati menekan angka kerugian ini, menurutnya dengan cara menaikkan tarif. Namun hal tersebut tidak bisa dilakukan mengingat kurang memuaskannya pelayanan kepada masyarakat saat ini.
 
"Kalau pelayanan sudah membaik dan layak untuk kita naik tarif. Maka Subsidi juga nanti akan terus mengecil angkanya. Kami dari PDAM sendiri akan terus melakukan inovasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, seiring dilakukan nanti subsidi ini nantinya," sebutnya lagi.
 
Terakhir ia menambahkan kenapa selama ini PDAM terus mengalami kerugian, katanya, lantaran subsidi tidak pernah dilakukan oleh Pemda alias PDAM mensubsidi sendiri.
 
"Subsidi rencananya untuk kategori pelanggan non niaga A, B dan Sosial. Kita juga akan melakukan kajian lebih dalam nantinya karena kami tidak ingin seperti tahun 2011. Di mana tarif dinaikkan namun kerugian malah makin besar, seharusnya kan lebih mengecil lagi, ya minimal titik imbas antara produksi dengan harga jualnya. Saat ini perkiraan pelanggan subsidi non niaga A, B dan Sosial sekitar 15.304 dari total pelanggan 13.565," imbuhnya.
 
 
rbc/radarriaunet.com