Lemah Modal, Pengerajin Suvenir Kapal Layar di Bagansiapiapi Pajang Karya di Tepi Jalan

Administrator - Sabtu, 22 Agustus 2015 - 11:40:23 wib
Lemah Modal, Pengerajin Suvenir Kapal Layar di Bagansiapiapi Pajang Karya di Tepi Jalan
Seorang pengerajin suvenir kapal layar perlu perhatian Pemkab Rohil/foto:riauterkini

BAGANSIAPIAPI (RRN) -  Tak memiliki tempat pemasaran, pengrajin kapal layar di Bagansiapiapi, Rohil pajang karya didepan rumah. Dia berharap, ada perhatian pemerintah untuk memfasilitasi pemasarannya.

“Belum, ngak ada (bantuan pemerintah, red). Saya sangat berharap, disamping peralatan, kemudian pemasaran, saya butuh pemasaran, yang nomor satunya, saya butuh pemasaran. Ya untuk sementara, ya gini ajalah (dipajang didepan rumah, red). Ini belum sampai kemana-mana ini,” ujar Jalil, pengrajin kapal layar, ketika ditemui dikediamannya, Jum’at (21/8/15).

Rumah yang berada dipinggir jalan (Jalan Kecamatan, poros Bagansiapiapi, red), dimanfaatkan Jalil untuk memajangkan hasil karyanya, dengan harapan bisa dilihat dan dibeli yang lewat.

“Belum ada sampai kemana-mana (pemasaran, red), inikan yang selalu beli disini, ditanya, katanya dari Jambi, ngak dibilangnya, hasil karya anak Bagan sendiri. Padahal buatan kita sendiri, ya kan. Pokoknya, diluar Rohil lah,” katanya.

Kerajinan itu merupakan hasil karya sendiri, tidak terlalu banyak, dijual Rp1 juta sampai Rp1,2 juta perbuah, untuk ukuran besar maupun kecil, dibandrol dengan harga sama.

Untuk proses pembuatannya, Jalil membuat ukurannya dulu, lalu sekali buat, mencapai tiga buah. “Satu bijik, ini paling kurang sepuluh hari, cuman kita kan, sekali bikin itu dalam satu bentuk. Satu ukuran harus tiga bijik. Sebab, yang lain kan tinggal ngikut ukuran. Kalau satu bijik satu model, kalau yang satu lagi satu model, tak siap sepuluh hari. Tapi kalau kita sekalian buat tiga bijik, itu paling makan waktu dua minggu atau 15 hari,” jelasnya.

Untuk kerajinan kapal layar yang sedang dipajangnya sekarang, dia kerjakan selama bulan suci ramadhan, atas inisiatif sendiri, peralatan apa adanya, dengan bahan baku dari kayu sungkai, yang dibeli pula. (rt/n).