Rengat (RRN) - Dalam beberapa hari terakhir ini, bencana kabut asap mulai menyelimuti seluruh wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), hal ini sudah mulai mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari.
Menurut pantauan media pada Kamis pagi (20/8) di sejumlah wilayah Kabupaten Indragiri Hulu mulai dari Kecamatan Rengat Barat sampai kota Rengat, ketebalan asap sudah mulai mengurangi jarak pandang. Tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat yang menggunakan kendaraan, tapi juga para warga yang akan mengantarkan anaknya bersekolah sudah mulai resah akibat kabut asap tersebut.
Salah seorang pedagang keliling Jumanto yang aktivitasnya dimulai pada subuh hari mulai merasakan hal tersebut. "Saya mulai kepasar habis sholat subuh, pada awalnya saya pikir embun tapi setelah merasakan pedih di mata dan agak sesak baru saya tau kalau kabut yang saya rasakan adalah asap. Saya mulai rasakan sesak dan pedih pada mata saya, karena saya sudah terbiasa roda k menggunakan masker." Terangnya
Selain itu, salah seorang pengendara lainnya, novi yang mengantar anak asuhnya bersekolah sangat terganggu dengan kabut asap yang terjadi, apalagi dirinya sangat mengkhawatirkan kesehatan anaknya. "Saya sangat khawatir dengan kesehatan anak saya juga anak-anak lainya, karena kabut asap seperti ini bisa mengganggu pernapasan dan kesehatan anak. Anak-anak lebih rentan terkena serangan penyakit seperti gangguan tenggorokan hingga demam dan batuk." Ujar Reni.
Warga berharap agar dinas kesehatan bisa membagikan masker secara merata di berbagai tempat."Saya berharap agar dinas kesehatan bisa membagikan masker kepada warga yang beraktivitas di pagi hari,"harapnya.
Menanggulani hal tersebut Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) membagikan masker kepada masyarakat di Jalan Lintas Timur, simpang Tugu Patin, Kelurahan Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat. Pembagian masker ini dilakukan oleh pihak dinas kesehatan dimulai serentak pada pukul 08.00 WIB, guna mengantisipasi bahaya kabut dan asap.
"Kami membagikan masker ini untuk mencegah bahaya asap atau kabut terhadap masyarakat yang beraktivitas di luar rumah," ungkap Kepala Dinas Kesehatan H. Suhardi, SE, M.Si, M.Sc, MM diruang kerjanya, Kamis (20/8).
Menurutnya, kondisi kualitas udara khususnya di Kabupaten Inhu dalam beberapa hari terakhir terus menurun dengan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) lebih dari angka 100 atau dalam level "Sedang". "Kita akan pantau dalam beberapa hari ke depan, apabila kondisi udara masih terus memburuk maka akan diambil langkah-langkah selanjutnya," kata Suhardi.
Ia meminta kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama bagi mereka yang rentan terserang penyakit akibat asap, yakni manula, bayi, balita dan ibu hamil. "Masyarakat juga harus banyak istirahat, makan makanan bergizi dan minum yang cukup karena keadaan asap ini mengurangi daya tahan tubuh kita," katanya. (toni)