Saksi Ahli: Rekaman CCTV Kafe Olivier Orisinal

Administrator - Rabu, 10 Agustus 2016 - 14:06:34 wib
Saksi Ahli: Rekaman CCTV Kafe Olivier Orisinal
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggelar sidang dugaan pembunuhan oleh Jessica Kumala Wongso dengan menghadirkan ahli digital forensik terkait dengan CCTV. cnn
RADARRIAUNET.COM - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini kembali menggelar sidang kasus pembunuhan dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso. 
 
Dalam sidang kali ini dilakukan pemeriksaan saksi terhadap ahli digital forensik dari Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, AKBP Muhammad Nuh Al-Azhar. Jessica didakwa melakukan pembunuhan Wayan Mirna Salihin melalui kopi yang diduga sudah diberi racun sianida.
 
Nuh menjelaskan hasil analisa rekaman Closed Circuit Television (CCTV) kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, yang diberikan penyidik. Rekaman itu disimpan dalam sebuah flashdisk dengan kapasitas 32 gigabita. 
 
Rekaman CCTV tersebut memuat tayangan Jessica saat mendatangi kafe Olivier bersama korban Wayan Mirna Salihin dan temannya Hani Juwita Boon pada 6 Januari lalu. 
 
"Dalam flashdisk itu ditemukan 29 files. Kami pastikan dulu apakah dalam files itu ada perubahan atau tidak," ujar Nuh saat memberikan keterangan, Rabu (10/8).
 
Dari 29 files tersebut, ada sekitar tujuh files rekaman yan menjadi fokus pemeriksaan. Nuh menggunakan empat metode analisis untuk mengecek keaslian rekaman CCTV tersebut. 
 
Pertama, kata dia, analisa haze untuk menguji autentik gambar dalam CCTV. Menurut Nuh, apabila ada satu frame dalam rekaman CCTV yang hilang atau berubah, maka angka haze yang identik akan berubah. 
 
Kedua, yakni analisa metadata atau penyimpanan rekaman gambar dalam CCTV. Apabila ada perubahan, menurutnya, juga akan tercatat dalam sistem metadata tersebut. 
 
Ketiga, pada analisa frame dapat diketahui apabila ada frame yang dihilangkan atau disisipkan. Sedangkan analisa yang terakhir yakni analisa bitrate histogram atau penghitungan jumlah data yang diolah dalam waktu tertentu. 
 
Melalui analisa ini, kata Nuh, dapat diketahui apabila ada penyisipan frame atau penyuntingan yang membuat bitrate menjadi tidak seragam. Nuh juga menggunakan teknik tertentu agar gambar dalam CCTV itu tidak pecah saat diperbesar atau zoom in.
 
"Seluruh files yang kami terima, tidak ada yang dibuang frame-nya. Semua masih orisinal," ucapnya. 
 
Saat ini saksi ahli masih menjelaskan isi rekaman CCTV yang memuat tayangan Jessica di kafe Olivier pada majelis hakim.
 
 
cnn/radarriaunet.com