RADARRIAUNET.COM - Sejumlah orangtua siswa mendatangi Komisi D DPRD Rokan Hilir mengeluhkan berlakunya pungutan dalam penerimaan siswa baru pada beberapa SMP maupun SMA di Kecamatan Bangko. Perwakilan orangtua siswa diterima Wakil Ketua Komisi D H Tatang Hartono, Sekretaris Komisi Hj Suryati dan anggota DPRD Habib Nur, Senin (18/7) di Bagansiapi-api.
“Kami mengeluhkan adanya pungutan terkait penerimaan siswa baru dengan alasan untuk beli seragam sekolah dengan harga yang tinggi padahal Kementerian Pendidikan telah menegaskan dalam Permendikbud 45/2014 bahwa pungutan tidak diperbolehkan dimana pakaian seragam diusahakan sendiri oleh orangtua peserta didik,” kata salah satu orangtua siswa Syaiful.
Menurutnya aturan tersebut sudah jelas dan sifatnya mengikat namun kenyataannya dalam penerimaan siswa baru terjadi pemungutan iuran dengan alasan untuk membeli seragam atau mobiler bangku sekolah. Yang lebih ironis terangnya hal itu terjadi pada sekolah negeri dimana besarannya rata-rata diatas Rp1 juta.
“Selain itu ditenggarai ada penerimaan siswa yang tidak memakai standar nilai dengan seharusnya sehingga ada siswa yang nilainya tinggi tidak diterima masuk sebaliknya yang lebih rendah justeru diterima,” ujar Syaiful.
Menurutnya sangat penting bila ada aturan mengenai prosedur penerimaan siswa terutama di sekolah negeri yang dikategorikan favorit sebab selalu mendapatkan peminat yang banyak setiap tahunnya. Semakin tinggi peminat maka memunculkan persaingan yang berpotensi menjurus pada penyalahgunaan wewenang.
Menanggapi hal itu Komisi D menyanggupi akan menghadirkan berbagai pihak terkait untuk membahas permasalahan yang terjadi.
“Memang hal ini perlu mendapatkan perhatian kita bersama, jangan sampai timbul permasalahan yang tak baik apalagi menyangkut dunia pendidikan,” ujar Suryati.
Ia meminta para orangtua siswa yang datang dapat membuat pernyataan resmi yang ditujukan kepada komisi. Selanjutnya Komisi D akan menjadwalkan pertemuan dengan dinas terkait seperti Disdik maupun sekolah yang terindikasi menerapkan pungutan maupun seleksi penerimaan siswa baru yang tidak transparan.
teu/rpg/radarriaunet.com