RADARRIAUNET.COM - Siapa di antara kita yang masih gagap teknologi alias gaptek? Apalagi kalau kita adalah orang tua, sebaiknya jangan gaptek ya. Soalnya kita bisa kalah jauh dengan pengetahuan anak-anak soal teknologi.
Apalagi di era digital kayak sekarang. Anak-anak adalah pengguna teknologi terdepan. Mereka adalah generasi yang paling update.
Jadi, kalau sampai ayah bundanya ketinggalan, bagaimana bisa mengawal mereka di era teknologi yang bak dua mata pisau ini? Mereka rentan terpapar bahayanya dunia digital, atau bahkan jadi korban, seperti: pornografi, pedofilia, bullying, cybercrime, dan sebagainya.
Begitu kata Ainun Chomsun, Community Manager CNN Student, kepada para guru di sekolah SD Yasforbi 1, yang berlokasi di kawasan Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Rabu (11/5).
Bagaimana caranya supaya tak gaptek? Ainun menyarankan orang tua menjadi teman anak di social media. “Anak harus diawasi, tapi tak perlu nimbrung di percakapan,” katanya. “Nanti bisa di-block kita dan makin sulit jadinya mengawasi mereka.”
Ainun juga menyarankan ayah bunda tak menegur anak di social media. Lebih baik anak diajak bicara. Anak juga sebaiknya banyak diajak bicara soal aktivitas dia di dunia maya.
Tips lainnya adalah anak harus dibantu menyeleksi teman-teman di social media. Berikutnya, rambu-rambu untuk beraktivitas di social media pun disampaikan, supaya anak tak tersesat.
Jika memang harus memberikan gadget pada anak, maka Ainun menyarankan waktunya dibatasi. Anak seharusnya dibimbing untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik dan tatap muka ketimbang asyik masyuk dengan gadgetnya.
“Instal juga aplikasi yang membantu anak mengasah kreativitas belajar dan mengembangkan wawasan,” tuturnya.
Dalam seminar singkat itu, para guru Yasforbi mengemukakan pengalamannya dalam mengawasi anak-anak di dunia digital. Ternyata ada juga yang sudah memberikan gadget pada anak atau yang membiarkan anak memiliki akun sosial media.
Menurut mereka, pembelajaran hari ini bermanfaat untuk menyadari bahwa orang tua tak bisa lagi berlambat-lambat dan acuh pada aktivitas anak di dunia maya.
indah/cnn/nesta