Pekanbaru (RR) - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (5/8/15), sejak pagi hingga petang, memeriksa 8 (delapan) anggota DPRD Riau periode 2009-2014 dan staf Sekretaris Dewan, terkait kasus dugaan suap pengesahan APBD Perubahan 2014 dan APBD Riau 2015.
Dari pantauan sejumlah awak media, anggota dewan periode 2009-2014 yang diperiksa tersebut antara lain yakni Elly Suryani, T Nazlah Khairati, Asrul Jafar, Jabarullah, Mukhniati dan Tony Hidayat. Sementara dua lainnya adalah staf Sekretariat DPRD (Sekwan) DPRD Riau.
Dari kedelapan yang dimintai keterangan oleh beberapa penyidik KPK, yang paling terakhir selesai adalah Mukhniati dan Tony Hidayat. Kedua mantan anggota DPRD Riau ini memang baru tiba ke ruang Visualisasi Tugas Kepolisian, Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Pekanbaru, sekira pukul 13.00 WIB.
Mukhiarti saat memberikan keterangan kepada penyidik didampingi asisten pribadi. Menurut penyidik KPK, politikus Demokrat yang kini menjadi anggota DPR RI ini dibolehkan ditemani asisten pribadinya, karena disamping memudahkan komunikasi, yang bersangkutan juga baru selesai berobat di negeri China.
Usai dimintai keterangan oleh penyidik KPK, anggota DPR RI Mukhniarti kepada wartawan, mengaku dirinya ditanya soal pengesahan APBD Perubahan 2014 dan APBD murni 2015. “Saya ditanya masalah APBD. Wajar saja lah, saya kan (waktu itu) memang anggota dewan (DPRD Riau) di sana,’’ tuturnya.
Menjawab pertanyaan itu, Mukhniarti menyebutkan, dirinya tidak mengetahui hal itu dikarenakan waktu itu dia bukan anggota Badan Anggaran (Banggar). Lalu penyidik bertanya apakan dia kenal dengan Guberur Riau nonaktif Annas Maamun.
“Ditanya lagi kenal dengan Annas Maamun, tentu saya jawab kenal. Beliau kan gubernur kita. Pernah dijanjikan Pak Annas uang, saya bilang tidak pernah menerima. Tidak tahu saya. Tapi kalau di belakang layar tidak tahu saya. Yang saya sendiri tidak menerima lima perak pun,’’ tegasnya.
Mukhiarti juga ditanya apakah dirinya kenal dengan tersangka A Kirjauhari, dan dijawabnya tentu kenal, karena sama sama menjadi anggota DPRD Riau. “Saya jawab tentu kenal, karena saya dengan dia sama sama anggota dewan. Pernah di komisi yang sama tetapi beda fraksi. Saya di Demokrat, dia (Kirjauhari, Red) di PAN,’’ pungkasnya.(rtc/rr)