Negara Dapat Rp7,86 Triliun dari 6 Kontrak Jual Beli Gas

Administrator - Kamis, 22 Oktober 2015 - 12:58:13 wib
Negara Dapat Rp7,86 Triliun dari 6 Kontrak Jual Beli Gas
FOTO: cnnindonesia

RADAR BISNIS - Sebanyak enam perjanjian jual beli gas bumi (PJBG) ditandatangani dalam pembukaan konferensi dan pameran minyak dan gas bumi Asia Pasifik (APOGCE) yang digelar di Nusa Dua, Bali, Rabu (21/10).

Dari enam PJBG yang diteken, tiga diantaranya diperuntukkan bagi sektor ketenagalistrikan, dua untuk sektor industri, dan satu kontrak lainnya untuk memenuhi kebutuhan elpiji.

"Potensi penambahan pendapatan negara selama periode perjanjian jual beli sebesar US$587 juta atau sekitar Rp7,86 triliun,’’ ujar Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi usai membuka konferensi dan pameran APOGCE.
 
Dalam PJBG yang diteken pagi ini, Amien mengatakan PetroChina International Jabung Ltd telah membuat kesepakatan bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Batam untuk jangka waktu tujuh tahun tiga bulan.

Dalam perjanjian tersebut, Amien menuturkan PetroChina berkomitmen akan memasok 10 sampai 17 miliar british thermal unit per hari (BBTUD) dengan proyeksi tambahan penerimaan negara sebesar US$323,9 juta atau sekitar Rp4,34 triliun.

Sementara pada perjanjian kedua, Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd berkomitmen akan memasok gas sebesar 40 hingga 68 BBTUD kepada Perusahaan Daerah Sulawesi Selatan dengan jangka waktu selama empat tahun. Menurut Amien, dari PJBG ini pendapatan negara diproyeksikan bakal bertambah sebesar US$176,77 juta atau sekitar Rp2,37 triliun.

Bersamaan dengan acara tersebut, dilaksanakan juga amandemen PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Pura Daya Prima untuk jangka waktu empat tahun dengan pasokan 3,8 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Amandemen tersebut diprediksi mampu memberikan tambahan penerimaan negara sebesar US$7,2 juta atau berkisar Rp 96,5 miliar.
 
Sementara untuk sektor industri, perjanjian jual-beli gas juga dilakukan antara JOB Pertamina-PetroChina East Java bersama PT  Gresik Migas dengan jangka waktu selama empat tahun. Dalam perjanjian tersebut, JOB Pertamina-PetroChina East Java akan memasok 1,2 hingga 3,2 MMSCFD dengan proyeksi penerimaan Negara sebesar US$ 6,9 juta atau Rp93 miliar.

Tak hanya itu, terdapat pula kesepakatan gas suar bakar (flare gas) antara PT Pertamina EP dan Pertamina (Persero) selama lima tahun dengan pasokan 3-8 MMSCFD. Dari upaya kerjasama ini, diperkiraan terdapat penerimaan negara mencapai US$4,2 juta atau Rp56 miliar.

•    
"Terakhir, perjanjian antara ConocoPhillips Indonesia untuk memasok 230.000 metrik ton elpiji per tahun kepada Pertamina (Persero) selama satu tahun yang diperkirakan menambah menambah penerimaan sebesar US$68 juta atau sekitar Rp 911,2 miliar," tutur Amien.
 
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Pertamina EP Rony Gunawan berharap perjanjian yang diteken tersebut mendapat dukungan dari semua pihak agar upaya penyaluran gas dari PJBG bisa terlaksana.

Dengan dukungan penuh para pemangku kepentingan, kata Ronny pihaknya meyakini dapat segera memonetisasi temuan-temuan cadangan migas dari lapangan yang lain untuk mendukung tingkat produksi migas nasional. (ags/gen/fn)