RADARRIAUNET.COM - Indonesia dan Guinea berkomitmen menjalin kerja sama di bidang pertanian dan pertambangan. Sebagai langkah awal, lahan seluas 6 juta hektar di negara bagian barat Benua Afrika itu akan menjadi target pengembangan lahan pertanian.
Komitmen kerja sama itu disepakati oleh Presiden Joko Widodo Presiden Republik Guinea, Alpha Conde di Istana Negara pada siang ini, Rabu (3/8).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Guinea memerlukan pengembangan dan percepatan sektor pertanian. Menurutnya, ada sekitar 6 juta hektar lahan potensial untuk pertanian di negara tersebut yang saat ini belum dikelola.
"Merupakan lumbung padi Afrika Barat sehingga sangat diperlukan technical cooperation, pengembangan kapasitas dari Indonesia," kata Retno seusai pertemuan.
Jokowi, kata Retno, menyambut baik permintaan itu dan menginstruksikan para menteri terkait untuk memberi atensi dan mengedepankan kapasitas sumber dayanya di bidang pertanian untuk membantu Guinea.
Menurutnya, tindak lanjut dari pertemuan kedua pemimpin negara tersebut akan segera dikongkretkan.
Selain pertanian, kata Retno, Alpha Conde juga mendorong investor Indonesia untuk menanamkan modalnya di sektor pertambangan Guinea. Pasalnya, Guinea juga sangat kaya akan sumber daya alam bauksit.
"Karena itu Presiden Conde meminta investasi di dua bidang itu," ucap Retno.
Conde berada di Indonesia dalam rangka menghadiri World Islamic Economy Forum di Jakarta Convention Center. Selama berada di Indonesia, Conde juga berkunjung ke beberapa perusahaan dan bank.
Sehingga Jokowi, ujar Retno, mendukung perdagangan ekspor dan impor kedua negara ini ditingkatkan. Indonesia dan Guinea juga bersepakat membentuk sidang komisi.
Hal itu merupakan forum rutin menindaklanjuti kerja sama bilateral. Rencananya, forum pertama diadakan tahun depan di Guinea.
cnn/fn/radarriaunet.com