RADARRIAUNET.COM: Istana Asserayah Hasyimiah Siak Sri Inderapura di Kabupaten Siak kembali dibuka pada Jumat setelah sehari sebelumnya sempat ditutup Kamis (14/11) diduga akibat ada kisruh ahli waris yang mengklaim memiliki surat wasiat asli dari kesultanan atas istana tersebut."Iya, saya pastikan Jumat ini sudah dibuka," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Siak, Tengku Said Hamzah dilansir antaranews, Jumat (15/11)
Berdasarkan pantauan Jumat siang, petugas Istana Siak mengaku tempat bersejarah itu sudah dibuka kembali untuk umum. "Dari tadi pagi buka, istirahat habis Jumat, pukul 14.00 WIB nanti buka lagi" ujar petugas kepada.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Siak, Fauzi Asni juga menyampaikan belum mau berkomentar banyak terkait persoalan ini. Demikian juga dengan Asisten III Sekdakab Siak, Jamaluddin tentang keputusan sempat menutup istana ini masih belum ada keterangan.
Oleh sebab itu saat ini menunggu arahan dari orang nomor satu di Siak. Saat iniBupati Siak, Alfedri masih belum berada di negeri istana tersebut beberapa hari ini berkaitan dengan tugas di Jakarta.Sebelumnya Istana Siak sempat heboh karena ditutup dan pada saat bersamaan ada peristiwa pihak mengaku ahli waris menuntut. Salah satunyaTengku Syarifah Nadira yang mengklaim memiliki surat wasiat dari Sultan.
"Ini sudah bertahun-tahun, bulan lalu juga sudah, tapi tak dipedulikan juga. Dulu kami wasiat yang asli memang tak ada, duplikat yang ada, sekarang yang aslinya ada pada kami, kami minta hak kami," katanya.
Dia mengaku rencananya Kamis kemarin akan ada musyawarah terkait masalah tersebut. Akan tetapi tiba-tiba dibatalkan dengan alasan Bupati Siak, Alfedri sedang tidak berada di tempat.Hal tersebut lanjutnya disampaikan oleh Asisten III Pemerintah Kabupaten Siak, Jamaluddin sehingga musyawarah tidak jadi dilakukan.
Padahal menurut dia kesepakatan sebelumnya tak ada bupati tidak ada masalah."Katanya kemarin kalau tak ada bupati sekretaris daerah saja, Pak Jamal bisa juga. Saya tak masalah, yang penting apa kata bupati disampaikan. Tapi dapat pesan pagi ini tak jadi," ujarnya.
Terkait masalah ini pihaknya mengaku sudah melakukan berbagai cara mulai dari buat surat pernyataan hingga kronologis. Akan tetapi sampai saat ini juga belum ada tanggapan sehingga dia merasa tidak diperhatikan.Terlebih lagi, katanya dia dan adiknya yang tidak lagi menetap di Siak mengurus hal ini memakan waktu, biaya, dan tenaga. Bahkan dari Rabu (13/11) mereka tidur di sekitar Istana Siak itu.
"Kami ke sini pakai biaya, waktu dan tenaga. Tadi pagi menginap di istana, kami sudah tak pulang. Nenek moyang kami dari sini, yang punya istana itu. Tapi kami menjerit, sudah tidak diperhatikan dari dulu," tambahnya.
Berdasarkan pantauan para wartawan, Jumat, Istana Siak Sri Inderapura yang sempat tutup tersebut, memang tampak sudah dibuka seperti biasanya sesuai jadwal kunjung yang sudah diatur oleh Dinas Pariwisata. Bahkan Sekda Siak H Tengku Said Hamzah pastikan Istana Asserayah Hasyimiah itu dibuka kembali seperti biasanya.
"Hari ini Istana Siak dibuka kembali seperti biasanya. Wisatawan bisa berkunjung dan masuk ke dalam Istana Matahari Timur itu. Banyak peninggalan bersejarah di dalam kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889," kata H Tengku Said Hamzah, Jumat (15/11).
Pantauan GoRiau.com, sejak pagi ahli waris Sultan Siak Tengku Syarifah Adira bersama kerabatnya sudah berada di Istana Siak dan menutup pintu masuk Istana yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim dan melarang ada wisatawan yang ingin masuk ke Istana.
Namun, dalam waktu yang bersamaan, Kapolsek Siak bersama personilnya juga tiba di Istana Siak untuk mengingatkan ahli waris dapat menjaga keamanan dan kenyamanan di Istana peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun 1893.
"Setelah kita dialog tadi, akhirnya pintu pagar masuk ini dibuka. Aktivitas dapat berjalan kembali seperti biasa. Selanjutnya kami harapkan kerjasama dengan pihak pemerintah Kabupaten Siak untuk berdialog dengan pihak ahli waris ini," kata Kapolsek Siak, Kompol Marto Harahap.
Selain aparat kepolisian, tampak juga personil Satpol PP Kabupaten Siak bersiaga di sekitar Istana Siak. Dan memastikan ahli waris tidak mengganggu aktivitas di lingkungan Istana Siak.
Terkait apa yang menjadi tuntutan ahli waris kepada Pemkab Siak, Sekda Siak Tengku Said Hamzah belum mau memberikan tanggapan.Sekda hanya berharap wisatawan tidak terpengaruh dengan kabar miring yang beredar tentang Istana Siak dan ahli warisnya.
RR/ant/grc/zet