RADARRIAUNET.COM - Pada Bulan Juli dan Agustus setiap tahunnya, di Kabupaten Kuansing merupakan hari-hari pagelaran objek budaya yang cukup besar yakni perlombaan pacujalur di sepanjang aliran batang Kuantan dan diikuti dengan pagelaran. Kesenian dalam berbagai ragam kebudayaan lainya.
Sekedar diketahui, Kabupaten Kuansing memiliki objek wisata yang lengkap. Disamping objek budaya yang khas juga memiliki objek wisata alam yang sangat banyak dan beragam seperti, objek wisata alam air terjun, air hangat di Desa Sungai Pinang, danau kebun Nopi di Lubuk Jambi, serta panorama alam lainya yang tersebar hampir disetiap daerah di kecamatan.
Kendatipun memiliki beragam objek wisata, namun selama ini belum dikelola secara profesional dengan berbasis industri, baru setakad pagelaran tradisi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Oleh karena itu wisata Kuansing sangat statis dan tidak berkembang menjadi sarana perekonomian rakyat, bahkan merupakan bagian dari pengeluaran konsumtif masyarakat yang cukup besar dan memberatkan.
Menurut mantan Kadis Pariwisata Kuansing, Drs Chaidir Arifin, dimasa era pemerintahan Mursini-Halim (MH) ini, masyarakat sangat berharap berharap kepiawaian kedua pemimpinan ini untuk merubah orientasi pariwisata Kuansing secara ekonomi dari yang hanya bersifat konsumtif menjadi produktif dengan pengembangan yang terukur.
"Pariwisata tradisional harus dirubah menjadi industri pariwisata modern yang akan berfungsi sebagai lokomotif ekonomi kerakyatan, yang nantinya mampu membangkitkan usaha-usaha lain seperti, transportasi, akomodasi, kuliner, souvenir dan ekonomi kreatif lainya dibidang seni dan budaya yang kesemuanya itu dapat membuka lapangan kerja secara signifikan dan bersifat berkelanjutan," tulis Ketua Tim Pemenangan MH ini salah satu akun di media sosial baru-baru ini.
Dia juga menganjurkan, pemerintahan daerah bersinergi dengan pihak investor dan masyarakat untuk mewujudkan industri pariwisata yang maju dan diminati oleh para wisatawan, baik domestik maupun dari mancanegara.
Kuansing, selain memiliki beragam objek wisata, juga memiliki beragam jenis tari-tarian yang dianggap menarik untuk disajikan kepada wisatawan asing. Misalnya, tari "Mangonji". Bahkan, tarian ini akan dipersembahkan secara massal saat pembukaan pacu jalur tradisional di Teluk Kuantan pada bulan Agustus mendatang.
Tarian ini menurut Bupati Mursini, merupakan gambaran kebersamaan masyarakat Kuansing dalam mencapai suatu tujuan untuk pembangunan Daerah Kuansing. Menurut kabar, peserta tarian ini diperkirakan akan berjumlah 700 penari yang akan memperagakannya nanti didepan Gubernur Riau dan duta besar belanda saat pembukaan pacujalur mendatang.
teu/rtc/radarriaunet.com