Pencarian Pesawat Malaysia Airlines MH370 Ditangguhkan

Administrator - Sabtu, 23 Juli 2016 - 10:48:11 wib
Pencarian Pesawat Malaysia Airlines MH370 Ditangguhkan
Pencarian pesawat nahas Malaysia Airlines MH370 di Samudera Hindia ditangguhkan sementara karena tidak juga membuahkan hasil. cnn
RADARRIAUNET.COM - Pencarian pesawat nahas Malaysia Airlines MH370 ditangguhkan sementara karena tidak juga membuahkan hasil. Operasi pencarian di Samudera Hindia itu telah berlangsung selama dua tahun.
 
Dalam pernyataan bersama menteri transportasi Malaysia, Australia dan China, Jumat (22/7), tiga negara yang menggawangi pencarian, pencarian "dihentikan sementara, bukan selamanya."
 
Menurut mereka, pencarian selama dua tahun di wilayah seluas 120 ribu km persegi di Samudera Hindia bagian barat Australia tidak juga menemukan bukti keberadaan MH370. Masih ada kurang dari 10 ribu km persegi lagi yang masih harus diperiksa, namun terhambat akibat cuaca buruk.
 
"Walau upaya keras yang dilakukan, kemungkinan menemukan pesawat itu memudar. Di tengah ketiadaan bukti baru yang kredibel untuk mengarahkan pada lokasi spesifik pesawat, pencarian tidak akan dihentikan, hanya ditangguhkan setelah menyelesaikan penyisiran di wilayah seluas 120 ribu km persegi," ujar pernyataan bersama menteri tiga negara.
 
Mereka mengatakan, kelanjutan pencarian tergantung dari informasi baru yang nanti akan diperoleh. "Kami masih berharap pesawat itu ditemukan," kata Darren Chester, menteri transportasi dan infrastruktur Australia.
 
MH370 yang berangkat dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014, hilang misterius di tengah perjalanan. Ada 239 penumpang dan kru yang diyakini tewas dalam pesawat itu.
 
Pemeriksaan sinyal dan laju pesawat menunjukkan pesawat putar arah dan jatuh di Samudera Hindia. Hingga saat ini, hanya ada empat serpihan yang ditemukan yang diyakini kuat milik MH370. Serpihan-serpihan itu hanyut hingga ke benua Afrika. 
 
Pekan ini, tim penyidik yang memimpin pencarian MH370 dari Belanda menduga selama ini mereka mencari di tempat yang salah. 
 
 
cnn/radarriaunet.com