RADARRIAUNET.COM - Tangisan Putri Regina (14) pecah ketika melihat 4 tersangka pembunuh ibunya, Junjungan boru Marpaung, turun dari mobil dan digiring anggota Polres Rokan Hulu (Rohul) ke lokasi reka ulang adegan dekat RSUD Pasirpangaraian, Rabu (22/6/16).
Siswi di salah satu SMP di Kecamatan Bonai Darussalam ini terus menitikan air matanya ketika melihat bagaimana 4 tersangka, Tito, Sukur, Adipe Hulu, dan Depi Hulu, menghabisi ibunya pada Selasa (5/4/16) silam sekira pukul 15.00 WIB, saat dirinya sedang sekolah. "Ya maunya dihukum mati mereka (pelaku), karena saya tidak terima mamak saya mati digituin, dibunuh seperti itu," minta Putri sambil menangis didampingi keluarganya usai reka adegan, Rabu.
Putri menungkapkan, sepulang dari sekolah, turun dari bus perusahaan, dia melihat rumahnya sepi. "Saya panggilin ibu tapi tak menjawab, ketika saya lihat dia sudah terlentang di dalam kamar (meninggal)," urainya.
Diakuinya, saat kejadian rumah sepi. Ayahnya tengah mencari damar, sedangkan adiknya sedang di sekolah.
Putri menambahkan, hubungan antara pelaku dengan keluarganya tidak ada. Namun, para tersangka sering belanja di warung ibunya, dan kadang duduk di sana. Dari 17 reka adegan diperagakan 3 tersangka, yakni Adipe Hulu, Depi Hulu, dan Sukur, bahwa otak pelaku mulai perencanaan hingga eksekusi pembunuhan adalah tersangka Tito, namun tersangka ini mengakui tidak terlibat.
Pembunuhan terhadap korban Junjungan boru Marpaung juga melibatkan 2 tersangka lain yakni Detarius Ndraha dan Devi Ndraha yang kabarnya masih DPO. Dari reka adegan juga terungkap, para pelaku telah merencanakan akan membunuh seluruh anggota keluarga korban. Namun saat kejadian, di rumah hanya ada korban Junjungan boru Marpaung.
teu/rtc/radarriaunet.com