Presiden Prabowo Berikan "Tri Tugas Berat" untuk Polri: Fokus pada Keamanan Ekonomi dan Sosial Bangsa

Administrator - Kamis, 30 Oktober 2025 - 08:36:57 wib
Presiden Prabowo Berikan
Presiden Prabowo di tengah kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba raksasa di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/10). (Foto.ist)

Radarriaunet | Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meluncurkan inisiatif penugasan strategis yang ambisius kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dalam sebuah acara simbolis yang menyoroti komitmen pemerintah terhadap keamanan nasional, Presiden menugaskan tiga prioritas utama yang ia sebut sebagai "Tri Tugas Berat" bagi institusi Bhayangkara. Penugasan ini disampaikan di tengah kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba raksasa di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/10).

Bukan Sekadar Penindakan, tetapi Strategi Pertahanan Negara

Penugasan ini dinilai berbeda karena Presiden Prabowo tidak sekadar meminta penindakan hukum biasa, melainkan menempatkan ketiga isu tersebut dalam kerangka ancaman pertahanan dan keamanan nasional (Hankamnas), setara dengan ancaman militer.

"Kapolri, tugas utama polisi sekarang saya letakkan di pundak Anda. Saya minta Kapolri tiga hal yang memimpin untuk saya," tegas Prabowo, menekankan bahwa tugas ini adalah bagian dari upaya holistik melindungi bangsa dari ancaman non-militer yang merusak struktur ekonomi dan sosial.
?Prioritas 1: Pemberantasan Narkoba – Perang Melawan Kehancuran Generasi.

Presiden menempatkan narkoba di urutan pertama, secara eksplisit menyamakannya dengan ancaman psikologis, politis, dan militer yang dapat menghancurkan masa depan bangsa.

 Pemusnahan barang bukti 214,84 ton narkoba (periode Oktober 2024–Oktober 2025) senilai hampir Rp 30 triliun menjadi panggung penugasan ini. Jumlah ini diperkirakan menyelamatkan lebih dari 600 juta jiwa, menunjukkan betapa masifnya peredaran zat ilegal di Indonesia.

Arah Strategis: Selain penindakan di lapangan, Prabowo menyoroti keberhasilan Polri menyita aset Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) bandar narkoba sebesar Rp 221,38 miliar. Target utamanya adalah memiskinkan jaringan bandar untuk memutus mata rantai pendanaan kejahatan.

Prioritas 2: Pemberantasan Penyelundupan – Menjaga "Darah" Perekonomian Negara

Fokus kedua bergeser ke ranah keamanan ekonomi. Presiden menggunakan analogi tubuh manusia, mengibaratkan kekayaan negara sebagai darah. Kebocoran melalui penyelundupan disebutnya sebagai pemicu kegagalan bangsa.

Fokus Kasus: Meskipun tidak dirinci, penekanan diletakkan pada penyelundupan yang secara masif merugikan pendapatan negara, seperti tambang ilegal, ekspor nikel ilegal (yang merusak program hilirisasi), dan penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Implikasi: Penugasan ini mengindikasikan adanya pergeseran fokus dari penindakan kriminalitas biasa menjadi upaya pengamanan sumber daya alam dan aset strategis demi optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Prioritas 3: Pemberantasan Judi Online – Menstabilkan Sosial dan Psikologis Masyarakat

Prioritas ketiga, pemberantasan judi online, dipandang sebagai upaya perlindungan sosial. Prabowo melihatnya sebagai ancaman psikologis dan sosial yang dampaknya sudah sangat merusak.

Ancaman Multi-Layer: Judi online tidak hanya merusak moral dan menyebabkan kerugian ekonomi, tetapi juga menjadi pemicu kriminalitas, dan yang paling parah, berujung pada kasus bunuh diri akibat jerat utang.

Tujuan Akhir: Penugasan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas sosial dan melindungi masyarakat rentan dari praktik ilegal yang merusak mental dan finansial.

Menanggapi penugasan Tri Tugas Berat tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan kesiapan penuh. Ia berkomitmen untuk memperkuat sinergi antara Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) dan Polda di seluruh Indonesia, serta berkoordinasi dengan lembaga penegak hukum lain seperti KPK, Kejaksaan, dan TNI untuk mewujudkan arahan Presiden.

"Kami menyambut penugasan berat ini sebagai mandat untuk menjaga kedaulatan ekonomi dan moral bangsa. Seluruh jajaran Polri akan bergerak cepat dengan strategi bottom-up (dari bawah ke atas) dan top-down (dari atas ke bawah) untuk memberantas tuntas ketiga prioritas ini," ujar Kapolri dalam kesempatan yang sama.

Apakah Anda ingin mendalami lebih jauh mengenai langkah-langkah strategis yang akan diambil Polri untuk menjalankan Tri Tugas Berat ini, terutama dalam hal pengamanan aset negara?  (Ig)