PEKANBARU (RRN) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru merilis setidaknya 759 titik panas atau hotspot terpantau di sejumlah wilayah di Sumatera. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut pengawasan daerah tidak berjalan.
Demikian dikatakan Kepala BPBD Provinsi Riau, Edwar Sanger kepada Radar Riau, Senin (31/8) kemarin. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sendiri ujarnya, sudah maksimal mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
"Program sudah jelas, kita sudah sosialisasikan ke daerah. Kalau terus terjadi, meraka yang tidak jalan, kalau mereka tidak jalan, jangan salahkan provinsi," ujarnya.
Pemprov Riau, melalui BPBD Provinsi Riau kata Kepala BPBD ini setiap hari melakukan pemadaman titik api, mulai Teknik Modifikasi Cuaca sampai melakukan Water Mombing.
"Setiap hari kita terbang, 1 ton sekali angkut. Untuk Water Bombing hari ini (kemarin) kita lakukan 2 shorting, di Pelalawan dan Siak," sebutnya.
Dari seluruh titik api yang terpantau, Provinsi Jambi menjadi penyumbang asap dengan hotspot 250 titik, diikuti Sumsel 247 titik, Riau 164 titik, Babel 82 titik, Sumbar 6 titik dan Bengkulu 1 titik.
"Di Riau terpantau 164 titik api dengan rincian Bengkalis 6 titik, Kampar 5 titik, Dumai 3 titik, Kuansing 1 titik, Pelalawan 29 titik, Rohil 2 titik, Siak 10 titik, Inhil 77 titik dan Inhu 31 titik," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.
Banyaknya titik api yang tersebar di berbagai wilayah di Sumatera berakibat makin pekatnya kabut asap yang menyelimuti berbagai daerah, khususnya Riau. Akibat kabut asap itu, jarak pandang menjadi terbatas.
"Untuk Kota Pekanbaru jarak pandang hanya 1 KM, Rengat 2 KM, Dumai 4 KM dan Pelalawan 800 Meter," terangnya.
Dia juga menyebutkan, secara umum cuaca wilayah Provinsi Riau Cerah Berawan. Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir ada potensi. Hanya saja tidak merata terjadi di Wilayah Riau bagian Utara dan Timur. (oka)