Indonesia-Yordania Desak Anggota OKI Dukung Kemerdekaan Palestina

Administrator - Ahad, 06 Maret 2016 - 21:01:45 wib
Indonesia-Yordania Desak Anggota OKI Dukung Kemerdekaan Palestina
Pangeran Yordania Hassan bin Talal dan Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral di KTT LB OKI. Foto: MTVN
Jakarta (RRN) - Presiden Joko Widodo dan Pangeran Yordania Hassan bin Talal menggelar pertemuan bilateral di acara Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Kerja sama Islam (KTT LB OKI). Kedua negara sepakat mendesak seluruh anggota OKI untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
 
"Saya harap KTT dapat mendorong persatuan antarnegara anggota OKI. KTT ini juga dapat digunakan untuk menyerukan persatuan Palestina," kata Presiden Jokowi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (6/3/2016).
 
Jokowi memaparkan bahwa KTT OKI kelima merupakan wujud dukungan penuh dan solidaritas Indonesia terhadap Palestina. Sebab itu, dibutuhkan inisiatif dan terobosan yang lebih konkret untuk menyelesaikan hak-hak negara yang berbagi wilayah dengan Israel tersebut.
 
"Seperti masalah perbatasan, pengungsi sampai dengan persoalan air harus segera diselesaikan karena di berbagai negara, banyak anak muda yang marah dengan situasi ini, termasuk di Indonesia," tuturnya.
 
Dalam pertemuan tersebut, suami Iriana ini juga menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan Pemerintah Yordania yang memfasilitasi delegasi Kementerian Luar Negeri RI untuk membuka Konsul Kehormatan RI di Ramallah. Presiden berharap Indonesia dan Yordania  turut meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi.
 
"Saya senang Yordania investor terbesar ke-16 di Indonesia dengan nilai Rp. 3,3 triliun (2015)".
 
Sementara itu, Pangeran Yordania mengapresiasi kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah KTT LB ke-5 OKI ini. Pemerintah Yordania meyakini bahwa Indonesia dapat meningkatkan integritas dan kesatuan negara-negara Islam untuk membantu kemerdekaan dan perdamaian di Palestina.
 
KTT LB OKI ke-5 ini diikuti oleh 57 negara anggota OKI. Sementara 605 delegasi turut hadir dalam pertemuan tersebut. Konferensi ini ditujukan untuk memperkuat kembali komitmen mendukung kemerdekaan Palestina.
 
Selain itu, konferensi tersebut juga membahas situasi Al-Quds Al-Sharif. Mengingat isu-isu ini sudah tertutup dengan masalah seperti Suriah dan ISIS.
 
Des/ MTVN/ RRN