PEKANBARU KAJI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TABUNG OKSIGEN DI SEKOLAH

Administrator - Senin, 26 Oktober 2015 - 13:04:22 wib
PEKANBARU KAJI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TABUNG OKSIGEN  DI SEKOLAH

PEKANBARU (RRN) - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, akan mempelajari efektifitas penempatan tabung oksigen pada tiap Unit Kesehatan Sekolah (UKS) milik sekolah yang ada di wilayah setempat, guna menanggulangi korban dampak kabut asap bagi murid. "Ini suatu ide yang bagus untuk gawat darurat asap, khususnya para murid yang mendadak terserang sesak saat belajar di sekolah," ungkap Kadisdik Pekanbaru, Prof. Zulpadil, Jum'at (23/10).

Prof. Zulfadil menjelaskan ia juga baru mendapat informasi tentang ide penempatan tabung oksigen di setiap sekolah oleh orang tua murid. Diakuinya ide ini bagus dan pantas dipertimbangkan, apalagi tidak ada yang bisa memastikan kondisi kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru dan Riau umumnya kapan akan berakhir.
 

Masalahnya sekarang, semua itu butuh dukungan biaya yang tidak sedikit. Karena pengadaan tabung dan oksigen sangat mahal. Itupun untuk saat ini stoknya menipis karena harus bersaing dengan kebutuhan rutin Rumah Sakit yang ada di Pekanbaru.
   

Disinyalir permintaan tabung gas oksigen ini meningkat paska kabut asap yang melanda ibu kota Provinsi Riau ini hampir 2,5 bulan. "Persoalannya mau dibeli pakai dana apa, tidak mungkin sekolah menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)," tutur Prof.
 

Walau tidak dipungkirinya dengan status tanggap darurat asap yang dicanangkan Provinsi Riau, maka ada dana yang bisa digulirkan dari pusat melalui tanggap darurat. Tetapi untuk mendapatkannya butuh proses dan perjuangan. "Namun demikian kami akan pelajari ini dulu, bagaimana bisa pengadaannya. Dengan mengkoordinasikannya dengan Disdik Provinsi Riau," sebutnya.
 

Prof Zulfadil menilai, pengadaan tabung oksigen pada tiap sekolah tidak meski banyak minimal setiap UKS memiliki satu tabung yang disiagakan dalam kondisi asap seperti saat ini. "Jadi ketika ada murid yang mendadak alami sesak nafas akibat asap bisa dilakukan pertolongan pertama di UKS dengan bantuan oksigen," tandasnya. Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) Ramadhani Luthfi Aerli (9) th meninggal dunia karena kekurangan oksigen akibat paru-parunya tertutup oleh asap, Rabu. (lusi).