Malam Kedua di Mina, Menag Dicecar Jemaah

Administrator - Sabtu, 26 September 2015 - 13:23:17 wib
Malam Kedua di Mina, Menag Dicecar Jemaah
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9). /ANTARA

MINA (RRN) - Jamaah haji Indonesia, termasuk Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjalani prosesi menginap di Mina untuk malam yang kedua, Jumat (25/9/2015). Kesempatan itu dimanfaatkan Menag untuk mendengar curhat dari jemaah haji Indonesia, terutama calon haji kloter 61 Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS 61).

“Sejak awal saya meniatkan diri ketika berkunjung ke sana adalah setidaknya mereka ada tempat untuk bisa mencurahkan apa yang mereka rasakan. Tempat curhat itu penting bagi mereka yang berada dalam kondisi seperti itu,” kata Menag usai berkunjung ke Maktab 7 yang ditempati jemaah asal Jawa Barat yang tergabung dalam Kloter JKS 61 di kawasan Mina Jadid, Jumat malam.

JKS 61 merupakan kloter terbanyak yang calon hajinya belum kembali usai insiden Mina, Kamis 24 September kemarin. Dari 225 calon yang dilaporkan belum kembali ke tendanya di Mina, 192 di antaranya berasal dari JKS 61.

Menag Lukman sengaja hadir di tengah mereka untuk mendengar dan berbagi rasa terhadap musibah yang sedang mereka alami. Nyata, setibanya Menag di lokasi banyak sekali kritik dan saran yang disampaikan kepada Menag.

Lukman tampak serius mendengar setiap kritik dan saran, termasuk penjelasan tentang bagaimana kronologis kejadian dalam pandangan mereka. “Pengalaman yang traumatik, serba ketidakjelasan, informasi yang simpang siur, dan lain sebagainya, menjadikan mereka butuh tempat orang yang bisa dijadikan tempat untuk curhat. Saya memang dalam posisi seperti itu,” jelas dia.

Dari hasil curhatan, Menag mengaku  mendapat banyak masukan  yang harus segera ditindaklanjuti. Mendapat laporan tentang adanya calon haji JKS 61 yang sakit, Menag langsung meninjau dan meminta tim kesehatan kloter untuk segera berkoordinasi dengan Balai Pengobatan Haji Indonesia di Mina untuk segera mengevakuasi korban dari tenda dengan ambulans.

Untuk meringankan beban psikologis calon haji yang mengalami langsung peristiwa Mina, Menag juga meminta agar mereka bisa diantar dengan mobil  saat lempar jumrah. “Apa yang telah disampaikan oleh jamaah adalah masukan buat kita,” jelas Menag.

Malam kedua di Mina adalah malam terakhir bagi jamaah haji yang menghambil nafar awal. Sabtu (26/9/2015) sebelum terbenamnya matahari, mereka sudah harus meninggalkan Mina setelah melempar jumrah (ula, wustha, dan aqabah). Bagi jamaah yang akan mengambil nafar tsani, mereka harus menginap satu malam lagi di Mina.

Kepada keluarga jemaah, Lukman menyampaikan pihaknya telah membentuk tim yang bekerja selama 24 jam untuk bisa segera mendapatkan informasi keberadaan anggota keluarga mereka yang belum pulang ke tenda Mina. “Kita tetap berupaya semaksimal dan seoptimal mungkin untuk melakukan penyisiran dan penelusuran terhadap sejumlah jamaah kita yang memang belum kembali ke kloternya masing-masing,” jelas dia. (mtvn)