Elpiji Subsidi, di Pangkalan Kosong di Eceran Banyak

Administrator - Selasa, 22 September 2015 - 12:11:36 wib
Elpiji Subsidi, di Pangkalan Kosong di Eceran Banyak

KAMPAR (RRN) - Kelangkaan gas elpiji subsidi 3kg kembali terjadi di daerah perbatasan Kota Pekanbaru dan Kampar tepatnya di Desa Tarai Bangun.

Pangkalan elpiji yang ada di desa tersebut kosong sementara di kedai harian elpiji subsidi diecer Rp25 ribu pertabung dan memiliki stok banyak.

Seperti dikatakan Ahmad, warga Desa Tarai Bangun kecamatan Tambang kabupaten Kampar ini mengaku kecewa dengan kelangkaan elpiji tersebut. Sebab, kelangkaan diduga sengaja diciptakan karena di kedai harian banyak stok elpiji subsidi dengan harga yang tinggi.

"Saya ingin beli elpiji 3kg di pangkalan Jalan Suka Karya tapi katanya kosong. Tapi tak jauh dari pangkalan ini ada kedai harian stok elpiji banyak tapi mahal Rp25 ribu," ungkap Ahmad saat berbincang dengan awak media  di salah satu kedai kopi, Sabtu (19/9/2015).

Ahmad berharap agar instansi terkait meninjau kondisi pangkalan yang ada di Desa Tarai Bangun. Seperti pangkalan yang ada di Jalan Suka Karya ini, dikatakan Ahmad banyak kejanggalan.

"Dia toko pecah belah, tapi juga jual elpiji jumlah besar dan dia memang pangkalan. Tapi tidak memasang plang tanda pangkalan di depan tokonya," kata Ahmad.

"Tentu ini rawan penyimpangan, saat orang tidak tahu itu pangkalan, kemudian elpiji dijual diatas HET (harga eceran tertinggi), ini sangat merugikan masyarakat," pungkasnya.

Memastikan informasi ini, datariau.com kemudian mencoba menelusuri toko pecah belah yang disebut sebagai pangkalan elpiji dimaksud. Toko itu berada tidak jauh dari Simpang Empat Rawa Bangun.

Dari depan, toko ini memang tampak padat. Tabung gas elpiji menumpuk, baik elpiji subsidi maupun elpiji 12kg. Datariau.com kemudian mencoba menanyakan apakah ada gas elpiji 3kg. Seorang bapak-bapak yang ada di dalam toko dengan singkat menjawab "Habis."

Toko ini memang sebenarnya pangkalan. Beberapa waktu lalu plang ada diletakkan di dalam toko, tidak dipasang di depan toko dengan alasan takut ditiup angin. Namun pagi tadi, plang tanda pangkalan ini tidak terlihat lagi.

Kemudian datariau.com menyisir beberapa toko dan kedai harian di dekitar pangkalan. Tepatnya di Toko Nadhifa, tampak ada 4 tabung elpiji diletakkan di depan toko. Benar saja, harganya Rp25 ribu pertabung.

Saat ditanya kepada pemilik toko, bahwa di pangkalan elpiji kosong di kedai ini ada, seorang pemuda penjaga toko menjawab, "Iya, gantung sekarang gas, lama tidak masuk," ujarnya dengan bahasa minang. (rik/fn)