Drama Pahit di Jeddah: Indonesia Terjungkal 0-1 dari Irak, Peringkat FIFA Anjlok, Nasib Kluivert di Ujung Tanduk

Administrator - Senin, 13 Oktober 2025 - 07:39:42 wib
Drama Pahit di Jeddah: Indonesia Terjungkal 0-1 dari Irak, Peringkat FIFA Anjlok, Nasib Kluivert di Ujung Tanduk
Istagram Garuda Lover

Radarriau net | Jeddah - Impian Tim Nasional Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 resmi berakhir dini setelah takluk 0-1 dari Irak dalam lanjutan Grup B Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di King Abdullah Sports City. Gol tunggal dari Zidane Iqbal di menit ke-75 memastikan Indonesia harus puas menjadi juru kunci grup tanpa satu pun poin dari dua pertandingan.

Kekalahan ini membawa konsekuensi ganda yang menyakitkan:

  1. Gagal Lolos: Indonesia terhenti di ronde keempat dan menutup peluang mereka menuju Piala Dunia 2026.
  2. ?Peringkat FIFA Anjlok: Skuad Garuda diperkirakan akan kehilangan hingga 6,53 poin di ranking FIFA, yang mendorong mereka turun tiga posisi dari peringkat 120 ke 123 dunia.
  3.  
  4. Amarah Publik Pasca Keputusan Kontroversial Ma Ning
  5.  
  6. Meskipun kalah tipis, sorotan utama pertandingan bergeser dari performa tim ke kinerja Wasit Ma Ning asal Tiongkok. Kepemimpinan sang pengadil dinilai sangat merugikan Indonesia dan memicu gelombang amarah publik di media sosial.
  7.  
  8. Kontroversi terbesar meliputi:
  • Abaikan Penalti Jay Idzes: Klaim penalti yang jelas setelah kapten Jay Idzes dijatuhkan di kotak penalti di menit ke-14 tidak diindahkan, bahkan tanpa tinjauan VAR.
  • Kartu Kuning "Hadiah" untuk Ole Romeny: Keputusan aneh Ma Ning yang hanya memberikan kartu kuning kepada bek Irak Zaid Tahseen setelah menjatuhkan Ole Romeny sebagai pemain terakhir. Hal ini seharusnya berbuah kartu merah karena mencegah peluang gol yang sangat jelas.
  • Rentetan Kartu Merah Akhir Laga: Puncak drama terjadi setelah peluit panjang, di mana Ma Ning secara mengejutkan melayangkan tiga kartu merah tambahan untuk kubu Indonesia (untuk Shayne Pattynama, Thom Haye, dan Manajer Sumardji) atas protes keras mereka.
  • Media-media di Belanda, negara asal beberapa pemain kunci Indonesia, ikut menyuarakan kekecewaan. Voetbal Primeur secara terang-terangan menuding Timnas Indonesia telah "dirampok" oleh Ma Ning, memperkuat narasi publik tentang ketidakadilan yang dialami Garuda.

Desakan Evaluasi Total: Masa Depan Patrick Kluivert

Gagal mencapai target lolos ke Piala Dunia 2026, yang telah dipersiapkan dengan program naturalisasi besar-besaran, secara otomatis menempatkan pelatih Patrick Kluivert dalam posisi sulit. Meskipun Kluivert memuji semangat juang tim dan dominasi penguasaan bola, hasil akhir tidak dapat dibantah.

Tagar #KluivertOut segera membanjiri jagat media sosial. Para pengamat mendesak PSSI untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pelatih asal Belanda itu, yang baru menjabat sejak awal tahun ini. Kegagalan di babak krusial ini menjadi momen penting bagi PSSI untuk menentukan arah dan strategi tim nasional di masa depan, termasuk nasib Kluivert yang kontraknya hingga 2027.

[]