Donald Trump: Jika Saya Presiden, Tragedi 9/11 Tak Akan Terjadi

Administrator - Rabu, 21 Oktober 2015 - 14:34:11 wib
Donald Trump: Jika Saya Presiden, Tragedi 9/11 Tak Akan Terjadi
foto: detik.com

WASHOINGTON  (RRN) - Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump terlibat perdebatan sengit dengan bakal calon lainnya Jeb Bush soal tragedi serangan teroris 11 September 2001 atau biasa dikenal dengan istilah 9/11. Trump mengklaim jika dirinya yang menjadi Presiden AS saat itu, tragedi 9/11 tidak akan pernah terjadi.

Saat tampil dalam acara 'Fox News Sunday' dan dilansir awak media dan Reuters, Senin (19/10/2015), pengusaha real estate ini mengomentari pernyataan Jeb Bush yang mengklaim kakaknya, George W Bush selaku Presiden AS ke-43 telah menjaga AS tetap aman usai tragedi 9/11 pada tahun 2001 lalu.

"Saya tidak menyalahkan George (W) Bush. Tapi saya tidak ingin Jeb Bush mengatakan, 'Kakak saya menyelamatkan kita', karena tragedi 11 September merupakan salah satu hari terburuk dalam sejarah negara ini," sebut Trump.

Trump pun berandai-andai jika dirinya yang menjadi Presiden AS saat itu, tentu tragedi 9/11 tidak akan terjadi. Pernyataan ini didasari Trump dengan menekankan sikap dirinya yang sangat keras soal imigran, sehingga para penyerang dalam tragedi 9/11 tidak akan bisa masuk ke wilayah AS.

"Saya yakin jika saya yang memegang kendali, saya ragu keluarga itu -- saya ragu orang-orang itu akan ada di negara ini," tegas Trump.

Sekitar 19 pembajak pesawat-pesawat komersil AS dalam tragedi 9/11 masuk ke wilayah AS secara legal dengan visa sementara. Meskipun hasil laporan komisi 9/11 menyebut adanya celah dalam sistem yang menangani permohonan visa orang-orang itu.

Menanggapi serangan Trump ini, Jeb Bush kembali berkomentar. "Kakak saya menangani krisis dan dia melakukan seperti yang diharapkan dilakukan seorang presiden. Dia mempersatukan negara ini, dia mengatur negara kita dan menjaga kita tetap aman. Tidak ada yang membantah itu. Sebagian besar warga AS percaya itu," ucapnya.

"Saya tidak tahu kenapa dia (Trump-red) terus membahas ini. Ini tidak menunjukkan dia sebagai sosok yang serius untuk menjadi panglima tertinggi dan menjadi penyusun kebijakan asing," tegas Jeb Bush dalam wawancara dengan CNN 'State of the Union'. (nvc/ita/fn)