Memajukan Literasi Digital dan Karakter Kuat: Balai Bahasa Riau Gelar Gebyar Bulan Bahasa dan Sastra 2025

Administrator - Sabtu, 11 Oktober 2025 - 07:44:45 wib
Memajukan Literasi Digital dan Karakter Kuat: Balai Bahasa Riau Gelar Gebyar Bulan Bahasa dan Sastra 2025
Foto: Mediacenter Riau/mrs

Radarriau | Pekanbaru – Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR) secara resmi membuka rangkaian acara Gebyar Bulan Bahasa dan Sastra (GBBS) 2025 di Pekanbaru pada Jumat (10/10/2025). Mengusung tema besar "Dari Kata Menjadi Suara, Dari Sastra Menjadi Arah," perayaan tahunan ini bertekad menjadikan bahasa dan sastra bukan hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai bekal praktis bagi generasi muda di era digital.

Acara pembukaan yang meriah dipusatkan di Aula Gedung Balai Bahasa Riau, dihadiri oleh berbagai kalangan mulai dari akademisi, budayawan, pelajar, hingga mahasiswa.

Fokus pada Keterampilan Abad ke-21

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Gebyar Bulan Bahasa dan Sastra 2025 kali ini menitikberatkan pada pengembangan kemampuan literasi digital dan keterampilan berbicara di depan publik. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Raja Iskandar, M.Hum., Dosen dan Pakar Linguistik dari Universitas Riau (UR), yang didaulat sebagai salah satu pembicara kunci pada pembukaan GBBS.

"Di tengah arus informasi yang tak terbendung, kemampuan literasi sudah seharusnya diperluas, bukan hanya membaca buku, tetapi juga membaca dan menganalisis informasi di gawai," ujar Dr. Raja Iskandar dalam sambutannya. Ia menekankan bahwa melalui lomba-lomba kreatif dalam GBBS, para peserta dilatih untuk memproduksi konten yang cerdas dan berkarakter, seperti lomba Cipta Esai dan Lomba Cipta Poster Digital.

Rangkaian Lomba dan Seminar yang Menginspirasi

Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Umi Kulsum, menjelaskan bahwa GBBS 2025 akan berlangsung selama hampir satu bulan penuh, dengan puncaknya pada perayaan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025. Rangkaian kegiatan yang disiapkan sangat beragam dan menargetkan berbagai jenjang usia.

"Kami ingin memastikan bahwa semangat literasi ini menyentuh semua lapisan. Mulai dari tingkat pelajar, mahasiswa, guru, hingga masyarakat umum," tutur Umi Kulsum.

Beberapa agenda utama yang diselenggarakan antara lain:

Lomba Cipta Cerpen dan Cipta Puisi: Mengasah kreativitas dan keterampilan menulis fiksi dan puitis di kalangan pelajar dan masyarakat umum.

Lomba Pidato dan Berbalas Pantun: Memperkuat tradisi lisan Melayu Riau sekaligus melatih kepercayaan diri dan retorika publik bagi siswa.

Seminar dan Kelas Menulis Khusus: Dengan topik fokus pada penulisan esai kritis dan teknik storytelling melalui media digital, yang akan diisi oleh penulis-penulis nasional ternama.

Penghargaan Tokoh Sastra Riau: Sebuah bentuk apresiasi tertinggi dari Balai Bahasa Riau kepada tokoh-tokoh yang konsisten berkarya dan membina sastra lisan maupun tulis di Bumi Lancang Kuning.

Bahasa sebagai Pilar Karakter Bangs

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Bapak Tengku Muhammad Nur, S.Sos., turut menyampaikan harapannya. Beliau menyoroti peran bahasa Indonesia, yang merujuk pada semangat Sumpah Pemuda 1928, sebagai pilar pembentuk karakter.

"Bulan Oktober adalah momen pengingat bagi kita semua. Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, ia adalah simpul pemersatu dan cerminan budi pekerti bangsa. Melalui bahasa yang baik dan santun, kita mewujudkan karakter yang kuat," tegas Tengku Muhammad Nur.

Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan Gebyar Bulan Bahasa dan Sastra harus dimanfaatkan secara maksimal oleh generasi muda Riau untuk tidak hanya mahir berbahasa, tetapi juga memahami kedalaman sastra Melayu sebagai identitas lokal yang kaya. Dengan demikian, generasi Riau diharapkan menjadi generasi yang literat, berkarakter, dan berdaya saing global, mampu membawa nama Riau dan Indonesia ke kancah internasional.

[]