RadarRiaunet | Jakarta - Dalam industri media Indonesia, bisnis penyiaran melalui stasiun televisi masih menjadi salah satu sektor ekonomi utama meski persaingan dengan platform digital semakin ketat. Keberadaan stasiun televisi, baik yang gratis maupun berbayar, masih menguntungkan banyak pengusaha besar yang berhasil membangun kekayaan melalui jaringan media ini. Bahkan, beberapa nama konglomerat ternama Indonesia kini turut mendominasi dunia pertelevisian, memperluas pengaruhnya dalam berbagai sektor bisnis lainnya.
Berikut adalah enam taipan yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai pemilik stasiun televisi terbesar, sekaligus menggambarkan kekuatan media dalam membentuk kekayaan dan pengaruh di Tanah Air.
Hary Tanoesoedibjo: Raja Media MNC dengan Empat Stasiun TV
Hary Tanoesoedibjo, pengusaha sekaligus politikus aktif di Partai Perindo, telah memantapkan dirinya sebagai salah satu tokoh paling dominan di industri media. Melalui grup MNCN (Media Nusantara Citra), Hary Tanoe mengendalikan empat stasiun televisi besar: RCTI, GTV, MNCTV, dan iNews. RCTI sendiri, sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, terus bertahan sebagai salah satu yang terpopuler dan memiliki rating tinggi. Selain televisi, Hary juga mengembangkan bisnisnya ke sektor radio, media cetak, dan online. Kekayaan Hary Tanoe diperkirakan mencapai US$ 1,5 miliar pada 2022, menempatkannya di urutan ke-40 orang terkaya di Indonesia.
Eddy Kusnadi Sariaatmadja: Penguasa Emtek dengan SCTV dan Indosiar
Eddy Kusnadi Sariaatmadja, lewat Grup Emtek, memiliki pengaruh besar di industri penyiaran Indonesia. Melalui Surya Citra Media (SCMA), Emtek mengelola dua stasiun televisi nasional besar, SCTV dan Indosiar, yang keduanya telah membuktikan eksistensinya di industri hiburan tanah air. Grup ini juga mengembangkan sayapnya ke platform streaming Vidio serta media cetak Liputan 6. Diperkirakan, total kekayaan Eddy pada 2022 mencapai US$ 3 miliar, menempatkannya sebagai salah satu pengusaha terkaya Indonesia.
Chairul Tanjung: Pemilik Transmedia dan Raksasa Media Online
Chairul Tanjung atau yang akrab disapa CT, adalah pendiri dari CT Corp, sebuah konglomerasi bisnis besar yang tak hanya bergerak di sektor media, tetapi juga perbankan dan ritel. Di dunia media, CT Corp dikenal melalui Transmedia, yang mengelola stasiun televisi seperti Trans TV dan Trans 7. Selain itu, CT juga mengendalikan kanal berita ternama seperti Detik, CNN Indonesia, dan CNBC Indonesia. Dengan kekayaan diperkirakan mencapai US$ 8,3 miliar pada 2022, Chairul Tanjung merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia.
Keluarga Bakrie: Menguasai TV One dan ANTV
Keluarga Bakrie, yang terkenal dengan Grup Bakrie-nya, memiliki portofolio bisnis yang sangat beragam, mulai dari sektor sumber daya alam hingga media. Di industri media, mereka menguasai dua stasiun televisi besar: TV One dan ANTV, serta Viva News di sektor media online. Meskipun tidak tercatat di daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes baru-baru ini, pengaruh keluarga Bakrie di sektor media dan bisnis lainnya tetap signifikan.
Peter Sondakh: Rajawali Corp dan Pemilik RTV
Peter Sondakh, yang dikenal lewat konglomerat Rajawali Corpora, juga memiliki jejak kuat di industri penyiaran. Meskipun sempat terlibat dalam pendirian RCTI, kini dia lebih dikenal sebagai pemilik RTV (Rajawali TV), yang pertama kali mengudara pada 2009. Dengan bisnis di sektor pertambangan dan perkebunan, kekayaan Peter Sondakh diperkirakan mencapai US$ 2,1 miliar pada 2022.
Mochtar Riady: Grup Lippo dan Berita Satu TV
Mochtar Riady, bersama dengan keluarga Riady, mengendalikan Grup Lippo yang mencakup banyak sektor, termasuk media. Melalui Berita Satu Holdings, grup ini memiliki stasiun televisi Berita Satu TV, yang menyajikan berita dan program informasi terkini. Keluarga Riady diperkirakan memiliki kekayaan sebesar US$ 1,8 miliar pada 2022, menempatkan mereka di jajaran orang terkaya Indonesia.
Hartono Bersaudara: Djarum dan Mola TV
Budi Hartono dan Michael Hartono, pemilik Grup Djarum yang terkenal dengan rokok dan perbankan, juga memiliki investasi di sektor media. Mereka mengendalikan Mola TV, sebuah televisi berbayar yang semakin populer di Indonesia. Tak hanya itu, mereka juga berinvestasi dalam media online, seperti Kumparan dan IDN Times. Dengan kekayaan mencapai US$ 42,6 miliar pada 2022, Hartono Bersaudara adalah orang terkaya di Indonesia.
Meski industri televisi dan media sedang mengalami transformasi besar dengan adanya layanan streaming dan platform digital, kekuatan para taipan ini di dunia penyiaran tetap tak terbantahkan. Mereka bukan hanya penguasa media tradisional, tetapi juga pemain besar di sektor teknologi dan informasi yang semakin berkembang.
[]