Wardan Matangkan Model Program Rumah Tahfiz

Administrator - Rabu, 29 Januari 2020 - 11:36:04 wib
Wardan Matangkan Model Program Rumah Tahfiz
Bupati Inhil HM Wardan foto bersama pimpinan ponpes Al-Mubarok Li Tahfizil Quran, Jambi, Ustaz H Ahmad Mubarak bin KH Muhammad Daud Al-Hafiz yang didampingi Ustaz Syarifuddin, Foto: Rpc

RADARRIAUNET.COM: Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan menggelar silaturahmi dengan sejumlah pimpinan Pondok pesantren (Ponpes) di kediamannya. Diantaranya pimpinan Ponpes Al-Mubarok Li Tahfizil Quran Jambi Ustaz H Ahmad Mubarak Bin KH Muhammad Daud Al-Hafiz yang didampingi Ustaz Syarifuddin. Saat itu bupati menjelaskan program unggulannya.

"Kami disini memiliki beberapa program unggulan. Salah satunya, satu desa dan kelurahan satu rumah tahfiz," kata Bupati Inhil HM Wardan.

Saat itu bupati di dampingi Ketua PC Muslimat NU Inhil Hj Zulaikhah, Ketua MUI Inhil H Azhari Syukur, Asisten II Setda Inhil H Afrizal, Dandim 0314 Inhil Letkol Inf Imir Faisal dan perwakilan dari Kantor Kemenag Inhil.

Silaturahmi ulama dan umara merupakan hal yang perlu dijalin. Artinya seorang pemimpin dengan ulama harus selalu, sehingg roda pemerintahan dapat terlaksana dengan baik.

"Karena dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintah membutuhkan nasehat seorang ulama," ungkap Wardan.

Sebagai seorang pemimpin, Wardan sangat berharap masukan dari berbagai latar belakang. Salah satunya ulama yang memiliki pandangan cukup baik demi menyukseskan pelaksanaan pembangunan.

Sebelumnya, Wardan memimpin rapat persiapan pelaksanaan program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz dalam rangka pematangan konsep dan pemodelan program.

Rapat yang digelar di kediaman dinas Bupati Kabupaten Inhil ini, menghadirkan Ketua Forum Komunikasi Ulama dan Umara Kabupaten Inhil, Ketua MUI Kabupaten Inhil, Kepala Kantor Kemenag Kepala Dinas PMD, Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil, Ketua Baznas Kabupaten Inhil dan Pengurus Harian Nahdlatul Ulama.

Sebagai salah satu program prioritas, Bupati mengungkapkan bahwa Dirinya sangat serius dalam hal pelaksanaan program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz. Untuk itu, diperlukan sebuah konsepsi dan pemodelan program tersebut.

"Sejauh ini, belum nampak modelnya. Program ini baru sebatas gagasan. Belum tergambar konsep program yang begitu matang, pola pelaksanaannya," ungkap Bupati dalam penyampaiannya dalam forum rapat malam itu.

Bupati menekankan, dalam teknis pelaksanaan, program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz yang terhimpun dalam program Desa Maju Inhil Jaya Plus Terintegrasi, mesti melibatkan seluruh pihak terkait, seperti Dinas PMD, Kantor Kementerian Agama, Bagian Kesra dan lainnya.

"Tidak hanya Dinas PMD saja yang mengerjakan. Dimana letak Plus dan Terintegrasinya kalau hanya PMD saja. Bahkan, Saya berpikir fokusnya bisa oleh Kemenag secara teknis karena mereka punya orang yang bisa diberdayakan sampai di tingkat Desa," tukas Bupati mengarahkan.

Hal lain yang disampaikan Bupati, pada tahap awal pelaksanaan, program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz dapat menjadi sebuah syiar di setiap desa untuk menumbuhkan semangat.

"Di tahap awal ini syiar dulu, menumbuhkan semangat membangun rumah tahfidz. Jadi, tidak berbicara hasil atau kualitas dulu. Syiar dulu," pungkas Bupati menegaskan.

Lebih lanjut, Bupati kembali menekankan, bahwa Dia tidak menginginkan jalannya program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz pada tahun ini tanpa konsep dan model yang jelas.

"Saya ingin tahun ini kita mulai. Saya tidak mau program berjalan asal-asalan. Harus jelas sasarannya. Ada kurikulumnya, ada silabinya, instrukturnya siapa dan polanya seperti apa. Ini sebuah kerja besar kedepannya," kata Bupati.

*Mahata Quran atau Mahata Tahfidz Quran*

Pada kesempatan itu, Bupati sempat menyinggung tentang keberadaan gedung Islamic Center. Dia mengatakan, penamaan gedung tersebut nantinya bukan lagi Islamic Center, melainkan Mahata Quran atau Mahata Tahfidz Quran.

Keberadaan Mahata Quran atau Mahata Tahfidz Quran itu dimaksudkan sebagai wadah pemusatan membaca quran bagi para tahfidz dan calon tahfidz.

"Anak-anak yang benar - benar bagus di tingkat desa dibawa ke sini (Mahata Quran/Mahata Tahfidz Quran, red) untuk belajar, memperdalam ilmunya," tutur Bupati.

Tidak hanya program magrib mengaji, Bupati Indragiri Hilir (Inhil) juga mensosialisasikan program satu Desa dan Kelurahan, satu rumah tahfiz. Program yang lazim disebut dengan Kampung Quran ini juga sudah mulai dikenalkan Bupati, saat menyampaikan orasi ilmiah pada wisuda di UIN Sultan Syarif Riau di Pekanbaru, beberapa waktu lalu.

"Melalui program ini kita berharap muncul di setiap Desa dan Kelurahan para Hafiz dan Hafizah," ujar Bupati Inhil HM Wardan, saat menyampaikan sambutan pada Tablig Akbar yang menghadirkan Ustaz Abdul Somad, di Kecamatan Retah, kemarin.

Menurut Bupati, dasar pemikiran program Kampung Quran sekaligus bisa menjadi ide kebijakan dan program pembangunan di daerah. Bahkan, lanjutnya, bisa pula menjadi semangat gerakan sosial yang dapat kita kembangkan bersama-sama ke depan.

"Konsepsinya yakni, melalui pembangunan Kampung Quran dengan satu Rumah Tahfiz di setiap desa dan kelurahan kita perkuat pmbangunan SDM berbasis pengembangan keimanan dan ketakwaan," ungkapnya.

Dalam perkembangannya, Bupati mengatakan, penggunaan istilah tahfiz pun kini semakin familiar digunakan di dalam lingkungan masyarakat yang dihubungkan dengan penggambaran hafal ataupun aktifitas menghafal Alquran.

"Seiring meningkatnya pengetahuan dan kesadaran beragama dalam kehidupan masyarakat Islam kita patut bersyukur upaya pengembangan tahfidz saat ini terus berlangsung," paparnya.

Dikatakan Bupati lagi, dengan Tablik Akbar yang diisi siraman rohani Ustad Abdul Somad, dapat diambil segala bentuk kebaikannya dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan Uataz Abdul Somad, dalam tausiahnya mengatakan, dengan banyak berzikir kepada Allah hati menjadi tenang qalbu menjadi sejuk sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil tersebut.  "Kalau pemimpin kita baik maka masyarakatnya juga baik,"kata UAS.

Sebelumnya, Wardan juga telah menggelar silaturahmi dengan sejumlah pimpinan Pondok pesantren (Ponpes) di kediamannya, diantaranya pimpinan Ponpes Al-Mubarok Li Tahfizil Quran Jambi Ustaz H Ahmad Mubarak Bin KH Muhammad Daud Al-Hafiz yang didampingi Ustaz Syarifuddin. Saat itu bupati menjelaskan program unggulannya.

"Kami disini memiliki beberapa program unggulan. Salah satunya, satu desa dan kelurahan satu rumah tahfiz," kata Bupati Inhil HM Wardan.

Saat itu bupati didampingi Ketua PC Muslimat NU Inhil Hj Zulaikhah, Ketua MUI Inhil H Azhari Syukur, Asisten II Setda Inhil H Afrizal, Dandim 0314 Inhil Letkol Inf Imir Faisal dan perwakilan dari Kantor Kemenag Inhil.

Silaturahmi ulama dan umara merupakan hal yang perlu dijalin. Artinya seorang pemimpin dengan ulama harus selalu, sehingg roda pemerintahan dapat terlaksana dengan baik."Karena dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintah membutuhkan nasehat seorang ulama," ungkap bupati.

Sebagai seorang pemimpin, Wardan sangat berharap masukan dari berbagai latar belakang. Salah satunya ulama yang memiliki pandangan cukup baik demi menyukseskan pelaksanaan pembangunan.

Mendukung program tersebut, pihak kecamatan bergerak cepat dalam merespon Lounching gerakan 1 rumah Tahfiz 1 Desa/Kelurahan. Salah satunya peresmian rumah Tahfiz Al-Bayyan yang ada di Kelurahan Pelangiran Kecamatan Pelangiran yang di tandai dengan penandatanganan Prasasti oleh Bupati Wardan yang didampingi Camat dan Majelis Guru.

Peresmian rumah Tahfiz ini oleh Bupati HM.Wardan disela-sela beliau mendampingi Tim TOGA Kemenkes RI saat memberikan penilaian TOGA di Desa Intan Mulya Jaya. Sekedar informasi bahwa rumah Tahfiz yang dikasih nama Al-Bayyan ini sudah memiliki total murid. 136 orang dengan rincian laki-laki 48 dan Perempuan 88.

Wardan mengatakan, bahwa bangunan yang sudah ada ini sudah sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Inhil. Beliau juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan yang diberikan oleh masyarakat. Dimana, kita harus bersinergi menjalankan program ini.

Program ini didasari perkembangan zaman yang sangat cepat bahkan sudah merambah hingga Desa-desa, baik itu penyalah gunaan Obat-obatan maupun perkembangan teknologi yang cepat.

Untuk itu, program ini salah satu benteng bagi masyarakat dengan mengarahkan generasi muda mendalami Al-Qur’an yang tujuannya untuk menciptakan generasi yang Qur’ani dengan harapan nilai-nilai Al-Qur’an dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat khususnya masyarakat kec pelangiran.

Program ini bertujuan bukan hanya untuk jangka waktu satu atau dua tahun kedepan namun untuk pondasi manusia selama hidup di dunia dan bekal di akhirat nanti.

”Saya mengetahui program ini berpegang pada pembentukan jati diri jadi hasil yang diharapkan tidak akan instan namun perlu proses dan waktu yang cukup panjang,” tukasnya

Semoga perangkat yang terlibat dalam pelaksanaan ini dapat bersabar dalam segala hal. Anggap ini sebagai ibadah kita sehingga dicatat sebagai amal kita di dunia.” tutupnya.

 

RR/RP/ROC/KTC/ADV