Jelang Lebaran, Stok Beras Aman, tapi Gula Kosong

Administrator - Kamis, 30 Juni 2016 - 08:45:49 wib
Jelang Lebaran, Stok Beras Aman, tapi Gula Kosong
Stok beras. rpg
RADARRIAUNET.COM - Inspeksi mendadak dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti dalam rangka memastikan ketersediaan dan harga tetap aman. Dari Sidak tersebut, memang stok beras dari pantauan sejumlah gudang terlihat aman. Namun stok gula kosong.
 
Seperti dalam sidak yang dilakukan di Gudang Mitro Jaya milik Rusdi di Jalan Diponegoro, penjaga gudang, Yuli, menyebutkan bahwa untuk stok beras aman dan tersedia dengan baik. Namun untuk gula sudah habis dan kosong. "Kalau gula, habis Lebaran baru bisa masuk dari distributor ke Meranti. Kami ambil gula dari Jakarta. Gulanya ada, tetapi belum bisa diantar saat ini dengan kapal," ungkapnya.
 
Hal serupa juga terjadi di Gudang PT Sejahtera Mandiri Sakti yang terletak di Gang Balam, Jalan Tebingtinggi, Selatpanjang. Di sana terlihat tumpukan beras menggunung. Namun ketersediaan gula tidak tampak dan dinyatakan kosong.
 
Sidak tersebut dilakukan oleh Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Said Hasym, didampingi Asisten II Ir Anwar Zainal, KadisperindagkopUKM, Syamsuar Ramli SE, Kabag Ekonomi, Agusyanto dan lainnya. Usai Sidak, Wabup mengaku bahwa gula sudah terdistribusi ke sejumlah pedagang. "Kalau beras sudah aman dan kami tak perlu khawatir. Sementara gula katanya sudah disitribusikan ke sejumlah pedagang, sehingga di gudnag habis. tapi katanya akan masuk lagi nantinya," ujar Said.
 
Selain meninjau ketersediaan beras, dan gula, Wabup beserta rombongan juga meninjau pasar sandang pangan dan pasar pagi tanjung harapan. Pengecekan terhadap daging dan ayam juga dilakukan. Hal itu guna memastikan harga dan stok tetap aman dan tidak naik. Termasuk kebutuhan pokok masyarakat lainnya.
 
Di pasar Sandang Pangan, Wabup juga menerima keluhan dari pedagang pakaian karena penjual pakaian menyampaikan keluhan omset mereka turun dibandingkan Ramadan tahun 2015 lalu. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kondisi ekonomi masyarakat yang cukup lesu, kemudian ditambah adanya bazar-bazar Ramadan di beberapa titik di dalam kota maupun sejumlah kecamatan lain yang menjual produk yang sama. "Mereka jualan sampai malam, kemudian harganya juga dibanting. Tahun ini memang sangat susah, jangankan yang beli, yang datang melihat-melihat saja kurang sekali," kata Rina, pedangang pakaian di Sandang Pangan mengeluhkan kepada Wabup. 
 
Penurunan omzet yang dialami penjual pakaian dan kain potong itu hampir 90 persen dibanding hari-hari menjelang hari raya idulfitri tahun lalu. Pasar sandang pangan yang biasa sesak dengan pengunjung itu saat ini terlihat lengang dan sepi pembeli. "Biasanya jalan pasar ini sangat susah untuk berjalan. Sekarang, berlari pun bisa. Tahun lalu, rata-rata per hari bisa dapat sampai Rp10 juta, kalau tahun ini cari Rp1 juta sehari aja susah," keluh wanita bertubuh kurus itu.
 
Berdasarkan pantauan, untuk beras jenis Belida, 1 kilogramnya Rp12.000, jenis Aroma Rp14.000 per kilogram, Beras Solok Rp13.000 perkilogramnya dan beras jenis Ladang Korea sekitar Rp11.000 untuk 1 kilogram. Sedangkan untuk 1 kilogram gula pasir seharga Rp16.000 atau mengalami kenaikan Rp1000. Kemudian minyak goreng curah, berkisar antara Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogramnya.
 
Wabup juga menyempatkan kunjungan ke Pasar Tanjungharapan, Selatpanjang, untuk memantau harga daging sapi. Diketahui, untuk daging sapi segar seharga Rp130.000 per kilogram dan daging beku/es hanya sekitar Rp75 ribu saja. "Memang hasil kami keliling tadi, hampir semua harga barang stabil dan tidak mengalami kenaikan. Hanya saja, daya beli masyarakat yang menurun hampir 50 persen bahkan lebih besar," tutur Wabup Said Hasyim lagi.
 
Menurutnya, kondisi tersebut bukan hanya dialami oleh masyarakat di Meranti, melainkan hampir menasional, terutama daerah-daerah yang mengandalkan sektor Migas sebagai pendapatan daerah. Krisis keuangan di daerah akibat turunya harga minyak duni berdampak pada tidak dibayarnya insentif para pegawai, belum dapat dibayarkan secara penuh gaji para honorer termasuk tidak adanya pemberian THR.
 
"Jadi, wajar hal itu berpengaruh pada ekonomi, seperti jual-beli di pasar. Makanya, kami mengimbau masyarakat, honorer termasuk pegawai untuk berhemat di tahun ini. Jika ada yang rezekinya berlebih, jangan begitu dinampakkan. Jadilah contoh yang baik bagi masyarakat," ajak Wakil Bupati Kepulauan Meranti itu.
 
Sementara itu, KadisperindagkopUKM, Syamsuar Ramli, mengungkapkan, pihaknya akan melakukan upaya controlling secara intens nantinya terhadap seluruh kebutuhan barang pokok yang dibutuhkan masyarakat di Kepulauan Meranti. Terutama menjelang Lebaran Idul Fitri yang tinggal sepekan lagi. "Kami akan terus monitor dan pantau ketersediaan kebutuhan pkokok masyarakat ini. kalau utuk gula, kami akan coba koordinasikan agar gula bisa diambil dari Pekanbaru sehingga tidak sampai putus dan kosong nantinya," optimis Syamsuar.
 
Pihaknya juga sudah mengajukan agar kebutuhan pokok masyarakat di Kepulauan Meranti bisa didatangkan dari Malaysia. Pihaknya juga sudah menyurati kementrian agar khusus Lebaran pintu dari Malaysia untuk memasukkan kebutuhan sembako bisa dibuka. "Mudah-mudahan bisa disetujui segera sehingga kami bisa mendatangkan dari Malaysia untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat kami nantinya," sebut Syamsuar.  
 
 
teu/rpg/radarriaunet.com