Bukan Cuma Teh dan Jus, Kebanyakan Antibiotik Juga Bikin Gula Darah Naik

Administrator - Selasa, 01 September 2015 - 15:37:17 wib
Bukan Cuma Teh dan Jus, Kebanyakan Antibiotik Juga Bikin Gula Darah Naik

RADAR HEALTH - Selama ini diabetes lebih sering dipahami sebagai gangguan kesehatan yang muncul karena gaya hidup dan pola makan yang tidak teratur. Akan tetapi dari penelitian terbaru terungkap bahwa tingginya risiko diabetes tipe 2 juga ditemukan pada mereka yang kerap mengonsumsi antibiotik.

Fakta ini didapati peneliti mengamati riwayat peresepan antibiotik pada 170.000 pasien diabetes tipe 2 asal Denmark dalam kurun tahun 1995-2002. Hal ini kemudian dibandingkan dengan riwayat konsumsi antibiotik pada 1,3 juta orang lainnya.

Ternyata, individu yang kemudian didiagnosis dengan diabetes tipe 2 mendapatkan peresepan antibiotik rata-rata 8 kali tiap tahunnya, sedangkan mereka yang tidak terkena diabetes hanya 5 kali dalam setahun.

Lebih lanjut peneliti juga menemukan bila responden mengonsumsi lima jenis resep antibiotik atau lebih dalam setahun, maka risiko diabetesnya bisa mencapai 50 persen. "Apalagi kalau antibiotik yang dikonsumsi spektrumnya sempit seperti penisilin V," ungkap peneliti Dr Kristian Hallundbaek Mikkelsen dari Center for Diabetes Research, Gentofte Hospital, Kopenhagen.

Tidak diketahui dengan pasti bagaimana mekanismenya sehingga konsumsi antibiotik meningkatkan risiko seseorang untuk terkena diabetes. Namun dari hasil pengamatan juga ditemukan rata-rata pasien diabetes tipe 2 cenderung mengonsumsi lebih banyak antibiotik beberapa tahun sebelum didiagnosis.

"Paparannya berlangsung selama 15 tahun sebelum dinyatakan sakit gula," imbuh Mikkelsen yang juga mahasiswa program doktoral dari University of Copenhagen tersebut.

Sejauh ini dugaannya tak jauh-jauh dari hasil temuan sebelumnya terkait efek antibiotik pada tubuh hewan. Penelitian itu membuktikan antibiotik memang dapat mengubah susunan bakteri dalam usus sehingga mempengaruhi metabolisme lemak dan gula di tubuh hewan.

"Ini bisa jadi berlaku pada manusia, atau mungkin karena konsumsi antibiotik, bakteri tertentu di usus menjadi berkontribusi terhadap menurunnya kemampuan metabolisme gula pada mereka yang rentan diabetes," pungkasnya, Senin (31/8/2015).
(lll/up/fn)