RadarRiaunet.com: Perubahan mungkin menakutkan. Namun, perubahan juga membawa harapan. Sebagian besar dari kita tentu ingin berubah menjadi lebih baik; bekerja lebih baik, dan memperoleh hasil yang lebih baik. Intinya, sebagian besar orang sebetulnya tertarik melakukan perubahan.
Sayangnya, banyak dari kita tidak tahu harus mulai dari mana, atau malah terhantui dengan kegagalan di masa lalu ketika inisiatif perubahan membuahkan kegagalan.
Berikut 10 prinsip yang akan memandu organisasi/Perkumpulan agar lebih baik kedepannya.
Prinsip #1 – Memimpin dengan budaya
Mereka harus memahami bagaimana cara orang-orang dalam berpikir, berperilaku, melakukan pekerjaan, dan apakah ada keinginan dari orang-orang untuk berubah.
Untuk menggunakan energi emosional ini, pemimpin harus mencari unsur-unsur budaya yang selaras dengan perubahan, membawa mereka ke latar depan, dan menarik perhatian orang-orang yang siap untuk melakukan perubahan.
Prinsip #2 – Mulai dari atas
Para Pengurus & Anggota harus terlibat dalam diskusi, mendengarkan saran dan masukan satu sama lain, dan menerima sudut pandang yang berbeda dari biasanya untuk menyepakati visi demi tujuan inisiatif perubahan yang besar.
Disinilah, peran pemimpin, sebagai penggerak perubahan, harus bertindak sebagai tim kolaboratif dan berkomitmen penuh selama proses berlangsung.
Prinsip #3 – Libatkan semua lapisan dalam organisasi/Perkumpulan
Strategic planners sering kali gagal dalam memperhitungkan sejauh mana tingkat kemampuan seseorang, sehingga inilah yang menjadi salah satu penyebab gagalnya inisiatif perubahan dalam organisasi/Perkumpulan.
Misalnya, orang-orang yang berada di garda depan (frontline) cenderung memiliki pengetahuan di mana saja potensi gangguan dapat terjadi, apa masalah teknis dan logistik yang perlu ditangani, dan bagaimana pelanggan bereaksi terhadap perubahan itu sendiri.
Sehingga, dengan semua pengetahuan yang mereka miliki dan keterlibatan sepenuh hati dari mereka tentu akan lebih memuluskan jalan bagi inisiatif perubahan.
Prinsip #4 – Membuat setiap permasalahan dapat diselesaikan bersama
Pemimpin akan sering membuat kasus untuk melakukan perubahan yang besar atas dasar tujuan strategi , cara yang dapat menjamin komitmen kuat dari setiap orang untuk mencapai tujuan tersebut.
PENGURUS & ANGGOTA menanggapi panggilan untuk bertindak yang melibatkan hati / emosional serta pikiran mereka, sehingga membuat mereka merasa bahwa mereka adalah bagian dari suatu yang penting.
Dengan memahami budaya Organisasi & Perkumpulan, seorang pemimpin dapat mengaktifkan hubungan pribadi yang kuat antara Pengurus dan Anggota.
Prinsip #5 – Bertindak dengan pemikiran yang baru
Banyak inisiatif perubahan hanya berasumsi bahwa orang-orang akan merubah / menggeser pola pikir dan perilaku mereka setelah elemen-elemen formal seperti arahan dan insentif mulai diterapkan.
Prinsip #6 – Jalin komunikasi yang konstan
Pemimpin sering membuat kesalahan dengan membayangkan bahwa jika mereka menyampaikan pesan yang kuat dari perubahan pada awal inisiatif, maka orang akan mengerti apa yang harus dilakukan.
Namun, justru perubahan yang kuat dan berkelanjutan memerlukan komunikasi yang konstan, semakin banyak jenis komunikasi yang digunakan, semakin efektif upaya perubahan tersebut berjalan.
Prinsip #7 – Memimpin di luar lini
Perubahan menjadi kesempatan terbaik bagi organisasi/Perkumpulan ketika semua orang yang memiliki otoritas dan pengaruh ikut terlibat.
Selain karena mereka memegang posisi formal, peran pemimpin ini diakui menjadi kekuatan dalam kelompok, baik karena keahlian dan pengetahuan mereka juga karena luasnya jaringan dan kualitas pribadi yang mereka miliki.
Sebagai seorang pemimpin perubahan, anda juga harus memiliki strategi bagaimana bisa menjangkau semua orang didalam organisasi.
Salah satunya, dengan melibatkan peran pemimpin informal. Para pemimpin informal atau yang disebut juga “pasukan khusus inilah yang akan mengemban misi khusus dalam membantu anda sebagai pemimpin perubahan.
Jadi, cobalah untuk membuat solusi yang lebih kuat, seperti program mentoring, misalnya. Sehingga, dengan program mentoring ini memungkinkan para pemimpin Organisasi/Perkumpulan memberlakukan perubahan kebijakan secara menyeluruh.
Prinsip #9 – Manfaatkan solusi informal
Walaupun dalam melakukan inisiatif perubahan dibutuhkan unsur-unsur formal, namun budaya yang sudah tertanam bisa saja merusak upaya perubahan itu sendiri.
Orang-orang masih memiliki kemungkinan untuk kembali menggunakan cara-cara lama dan tidak sadar bagaimana perilaku mereka.
Inilah yang menjadi penyebab mengapa solusi formal dan informal harus saling mengisi satu sama lain. Dengan meminta setiap orang di setiap tingkat untuk bertanggung jawab atas kualitas, dan dengan merayakan dan menghargai sebuah upaya perbaikan, para pemimpin perubahan mampu menciptakan suatu etika yang baik dalam lingkungan organisasi dan Perkumpulan.
Prinsip #10 – Mengukur keberhasilan dan lakukan penyesuaian
Pemimpin biasanya begitu bersemangat untuk mengklaim kemenangan bahwa mereka telah berhasil melakukan perubahan, namun tidak meluangkan waktu untuk mencari tahu apa yang telah berhasil mereka capai dan apa yang belum.
Sehingga, mereka bisa menyesuaikan langkah mereka selanjutnya. Organisasi dan Perkumpulan membutuhkan informasi tentang bagaimana mendukung proses perubahan sepanjang siklus hidupnya.*
Sallam Tangguh Mandiri
1 Tahun menembus batas kemandirian
Meraba keadaan untuk memonitoring kemungkinan.
Banyak cerita cerita dan sisi kelam yang di lalui khusus saya FEBY MARTIN MARDIAN selaku Ketua Umum namun takan pernah Padam Untuk terus mencoba dan berusaha mengibarkan BHI sampai Seluruh NKRI, demi BHI yg lebih baik Lebih bermanfaat dan bermartabat.
Mari sama-sama bekerja 1 kan Tekad & Tujuan, Berdamai dengan keadaan saling memaafkan Akan indah pada waktunya.
RRN/BHI