Test Drive Grand New Xenia 1.5 di Sibolga, Tidak Istimewa tapi Patut Dipertimbangkan

Administrator - Senin, 18 Februari 2019 - 15:47:25 wib
Test Drive Grand New Xenia 1.5 di Sibolga, Tidak Istimewa tapi Patut Dipertimbangkan
test drive new xenia 1.5 di sibolga. Merdeka.com pic

RadarRiaunet: Pasar mobil small multi-purpose vehicle (MPV) 1.500 cc semakin berkembang di Indonesia. Dibangun oleh Toyota Avanza/Veloz, tapi dikembangkan oleh Mitsubishi Xpander pada Agustus dua tahun silam.

Maka tak heran, merayakan 15 tahun mengaspal di Indonesia, Daihatsu meluncurkan Xenia baru varian mesin 1.500 cc pada 15 Januari lalu. Daihatsu Xenia pun menyamai Toyota Avanza yang memiliki dua varian mesin; 1.300 cc dan 1.500. Pasar MPV memang segmen pasar mobil terbesar di republik ini. Porsinya sekitar 35 persen terhadap total pasar otomotif nasional yang kini rata-rata satu juta unit per tahun.

Grand New Xenia 1.5 sebutannya. Dapur pacunya menggunakan kode 2NR-VE DOHC dual VVT-i, mesin sama digunakan di All New Rush dan Terios yang dirilis pada November 2017. Mesin ini sudah mengadopsi teknologi drive by wire. Tenaga maksimumnya 104 ps di 6.000 rpm dengan torsi maksimum 13,9 kgm di 4.200 rpm.

Untuk membuktikan Grand New Xenia 1.5 sebuah 'paket' menarik, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengajak puluhan media, seperti sitat Merdeka.com, melakukan test drive Grand New Xenia. Lokasinya cukup asing, kota Sibolga, Tapanuli Tengah, di Sumatera Utara, pada pekan lalu (11-13 Februari).

Daihatsu menyediakan delapan unit Grand New Xenia 1.5L warna putih, yang terdiri dari empat unit transmisi manual dan empat lagi transmisi otomatis. Media test drive dimulai saat kami menjejakkan kaki di Bandara Ferdinand Lumban Tobing. Ini kunjungan pertama bagi saya pribadi. Udara panas nan terik langsung menyambut kami di kota pesisir barat provinsi Sumatera Utara ini.

Media test drive ini bertajuk "Terbukti 15timewa (baca: istimewa), tapi benarkah istimewa? Berikut ulasannya:

Interior

Grand New Xenia 1.5L transmisi otomatis sudah menunggu kami di area parkir Bandara Ferdinand. Saya pun langsung menyambar anak kuncinya, yang belum smart key seperti kompetitor di kelas; Veloz dan Xpander. Kesan pertama saya, tak cukup istimewa terhadap interiornya. Secara garis besar, desain dan materialnya sama persis dengan Great New Xenia yang dirilis 2015. Tata letaknya juga demikian.

Ada beberapa hal berbeda. Pertama, warna dashboard dua warna yakni hitam-beige (versi lama hitam-coklat), sehingga berkesan lebih terang. Kedua, desain AC kini digital. Knob besar pengaturan AC dihilangkan. Ketiga, ada tweeter di masing-masing pilar A, sehingga suara audio atau sistem hiburan di dalam mobil lebih oke.

Meter cluster juga sama dengan versi 1.3L. Untunglah, sistem audionya sudah layar sentuh 2-DIN dengan beragam koneksi, antara lain Bluetooth, USB, dan smartphone OS Android. Sistem audio ini juga terkoneksi dengan kamera belakang yang sangat berguna saat parkir.

Kondisi fisik jok juga tak jauh berbeda. Masih berbahan fabric hitam dengan ketebalan standar. Buat saya, joknya kurang tebal. Yang saya sayangkan juga, desain setir yang sama persis dengan model 1.3L dengan diameter kecil, sehingg saat terasa kecil saat telapak tangan menggenggam lingkar kemudi. Kurang mantap rasanya.

Pada satu kesempatan, saya mencoba audionya untuk melakukan panggilan telepon lewat Bluetooth. Setelah pairing berhasil antara smartphone Android saya dan headunit, saya pun melakukan panggilan ke Tangerang. Panggilan berhasil masuk dengan suara cukup jernih dari Tangerang.


RRN/Merdeka.com