Makassar: Hujan lebat disertai angin kencang mengguyur Kabupaten Gowa. Akibatnya, empat jembatan amblas dikarenakan arus sungai meningkat.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan empat jembatan tersebut berada di empat kecamatan. Adnan mengatakan salah satu penyebabnya karena pintu Bendungan Bili-bili dibuka.
"Ada empat jembatan yang patah yakni Jembatan Moncongloe Desa Tanahkaraeng, Kecamatan Manuju, Jembatan Lemoa, Desa Pattallikang,Kecamatan Manuju, jembatan di Kecamatan Tinggimomcong, dan jembatan Kecamatan di Parigi," kata Adnan, Selasa, 22 Januari 2019.
Jembatan yang berada di Kecamatan Manuju roboh dikarenakan jaraknya cukup dekat dengan pintu air Bendungan Bili-bili sehingga tidak mampu menahan debut dan kekuatan air. Jembatan itu menghubungkan Desa Moncongloe dengan Desa Tanakaraeng. "Jembatan itu pas berada di bawah pintu Bendungan Bili-bili. Dan air yang keluar dari pintu bendungan cukup kencang," tutur dia.
Namun, jembatan putus itu tidak membuat warga desa terisolasi. Karena, masih ada jalur lain untuk menuju pusat kota selain melewati jembatan.
"Kalau terisolasi tidak, karena akses tidak cuma itu. Masih ada akses-akses lain yang bisa dilewati oleh warga," ujar mantan Anggota DPRD Provinsi Sulsel itu.
Sementara, salah satu warga Dusun Lemoa Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Sudirman mengatakan terdapat satu jembatan lagi yang ambrol. Jembatan di desanya roboh akibat derasnya aliran sungai.
Jembatan tersebut tidak bisa lagi dilalui kendaraan, hanya bisa diakses dengan berjalan kaki. Itupun, atas inisiatif dari warga setempat untuk membuat alat penyeberangan alternatif dari bambu.
Jembatan alternatif itu merupakan jalur satu-satunya akses jika ingin menuju ke Kota Sungguminasa atau Kota Makassar. Sebab akses melalui Kabupaten Jeneponto juga tertimbun material longsor.
"Sekarang sudah tidak bisa karena di Dusun Pattiro ada longsor. Begitu juga di Dusun Campagaya, ada batu besar menutup akses jalanan jadi tidak bisa lewat kendaraan," terang Sudirman.
Lebih lanjut kondisi terparah yaitu Desa Tassese, Kecamatan Manuju. Akses jalan sudah tidak ada lagi sebab jalan Menuju Utara tertutup longsor sementara jembatan menuju ke Kota Makassar juga terputus.
SCI/medcom.id