Manado: Sebanyak 17 negara dan 100 denominasi gereja akan hadir dalam Asian Ecumenical Youth Assembly (AEYA) dan Asia Easter Celebration (AEC) yang akan digelar pada 6 hingga 13 April 2018 di Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Ke-17 itu terdiri dari Indonesia, Malaysia, Hongkong, Kamboja, Myanmar, Bhutan, Jepang, Srilanka, Bangladesh, Korea, Australia, India, Pakistan, Filipina, Nepal, Taiwan dan New Zealand.
Sekretaris Daerah Sulawesi Utara Edwin Silangen mengatakan sejumlah persiapan mulai dari panitia, lokasi dan rangkain acara telah disiapkan. Edwin optimistis agenda yang memiliki tema internasional “Lord, Send Your Light and Truth to Lead Us” dan "Torang Samua Ciptaan Tuhan" ini akan berjalan sukes.
"Saya atas nama Bapak Gubernur sangat mengapresiasi acara ini. Apalagi nantinya melibatkan seluruh denominasi gereja di Asia," kata Silangen pada awak media, Sabtu 3 Maret 2018, di Manado.
Menurutnya, selain beberapa hal yang telah disiapkan, panitia juga akan menyiapkan ahli bahasa mengingat banyaknya peserta yang berasal dari luar negeri.
"Kami masih menunggu konfirmasi kedatangan perserta dari luar negeri. Kami juga mempersiapkan tenaga ahli bahasa, dan lainnya," ungkapnya.
Terpilihnya Sulawesi Utara sebagai tuan rumah diawali dengan pertemuan Sekretaris Jenderal CCA Mathews George Chunakara dengan Gubernur Olly Dondokambey, pada Perayaan Paskah Nasional, April 2017 lalu di Sulut.
Selanjutnya pertemuan antara Sekretaris Jenderal CCA dan Wakil Gubernur Steven Kandouw pada Oktober 2017 di Yangon, Myanmar serta surat dari Sekretaris Jenderal CCA Mathews George Chunakara, pada 15 Januari 2018 tentang permohonan permintaan kesediaan Pemprov Sulut sebagai tuan rumah.
Selain Pemprov Sulut, kegiatan tersebut juga bekerja sama dengan pemerintah pusat, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), dan dan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM).
Alb/mtvn