Angelina Jolie Marah Dituduh Eksploitasi Anak-anak Kamboja

Administrator - Selasa, 01 Agustus 2017 - 21:12:13 wib
Angelina Jolie Marah Dituduh Eksploitasi Anak-anak Kamboja
Angelina Jolie kesal ketika wawancaranya dengan Vanity Fair menimbulkan anggapan dia telah mengeksploitasi anak-anak Kamboja demi film yang ia garap. REUTERS Pic/Denis Balibouse/cnni

Jakarta: Menyusul kecaman yang menimpa Angelina Jolie, mantan istri Brad Pitt itu membantah telah mengeksploitasi anak-anak Kamboja untuk film terbarunya First They Killed My Father.

Jolie tak terima tulisan majalah Vanity Fair tentang metode yang dia gunakan untuk seleksi pemain alias casting film tentang pembantaian besar-besaran di Kamboja pada 1975-1979 itu.

Hasil wawancara tersebut menimbulkan kontroversi karena Jolie dianggap memainkan emosi anak-anak miskin dari proses audisi pemain.

"Saya marah bahwa latihan berpura-pura dalam improvisasi, dari adegan sebenarnya dalam film ini, ditulis seolah-olah adalah skenario nyata," kata Jolie dalam sebuah pernyataan dikutip dari Ace Showbiz.

Menurut Jolie, informasi yang ditulis majalah tersebut adalah salah.

"Sugesti bahwa uang sungguhan diambil dari anak saat audisi adalah salah dan menjengkelkan. Saya akan marah pada diri saya sendiri jika ini terjadi," tutur Jolie.

Jolie memastikan setiap tindakan dalam casting itu sudah memikirkan keselamatan, kenyamanan, dan kesejahteraan anak-anak Kamboja yang terlibat, sejak dari audisi hingga produksi.

"Orang tua maupun wali, LSM yang mengawasi anak-anak, dan dokter selalu ada setiap hari untuk memastikan apa yang mereka butuhkan. Dan untuk memastikan bahwa tidak ada yang terluka karena sejarah negara mereka," kata Jolie.

Produser Rithy Panh, yang juga merupakan korban selamat dari pembantaian di Kamboja itu membenarkan perkataan Jolie. Panh lantas menjelaskan proses seleksi pemain.

"Proses casting berlangsung dengan para kru menunjukkan kamera dan alat perekam. Mereka dijelaskan diminta untuk berperan dalam sebuah bagian: untuk berpura-pura mencuri uang dan ketahuan. Itu berhubungan dengan cerita asli dari Loung Ung, ketika dia dan saudaranya ketahuan mencuri," kata Panh.

Dalam artikel Vanity Fair, dijelaskan saat memilih pemain, segepok uang diletakkan di sebuah meja. Anak-anak yang mengikuti casting diminta untuk memikirkan apa yang mereka butuhkan dari uang itu.

Setelah itu, anak-anak tersebut diperintahkan merampas uang tersebut. Sang sutradara akan berpura-pura menangkap anak itu dan mereka diminta pula untuk berbohong.

Anak lokal bernama Srey Moch akhirnya dipilih Jolie karena memiliki jawaban yang diluar dugaan.

"Srey Moch merupakan anak tunggal yang melihat uang itu dengan waktu yang sangat, sangat lama. Ketika dia diminta untuk mengembalikannya, dia penuh dengan emosi," kata Jolie menurut kisah yang dipublikasikan majalah tersebut.

“Ketika dia ditanya rencana untuk uang itu, Srey Moch mengatakan kakeknya baru saja meninggal, dan keluarganya tidak punya cukup uang untuk pemakaman yang baik,” lanjut Jolie.

Cara seleksi pemain inilah yang menuai kecaman dan kritikan pedas dari netizen.

First They Killed My Father merupakan film Netflix yang diangkat berdasarkan kejadian genosida di Kamboja oleh Khmer Merah antara 1975-1979. Pembataian itu menewaskan lebih dari dua juta orang.

Film itu sendiri sudah tersedia di Netflix di beberapa negara sejak Februari lalu.

end/cnni