Tokyo: Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sempat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di gelaran KTT G20 awal Juli lalu di Hamburg, Jerman.
Dalam sesi makan malam kepala negara, istri Abe, Akie Abe diduga berpura-pura tak bisa berbahasa Inggris, agar tak terlibat obrolan dengan Trump. Padahal, ia duduk persis di sebelah Trump.
"Jadi saya duduk di samping istri Perdana Menteri Abe, pria yang luar biasa, dan istrinya juga luar biasa, tapi tidak bicara bahasa Inggris," ujar Trump, kala itu, seperti dikutip SBS, Sabtu 29 Juli 2017.
Komentar ini lantas menjadi cibiran warganet internasional, terutama warga Jepang. Mereka mengklaim, Akie Abe sangat fasih berbahasa Inggris, namun karena ogah mengobrol dengan Trump, ia memilih diam.
Pasalnya, diketahui Akie adalah putri dari keluarga kaya di Jepang yang menempuh pendidikan di Sacred Heart School, sebuah sekolah SMA internasional Katolik swasta di Tokyo, di mana sistem pengajarannya menggunakan Bahasa Inggris.
Akie pernah bekerja di Dentsu, perusahaan publik relation terbesar di Jepang, yang kliennya banyak dari negara-negara berbahasa Inggris.
Seorang warganet sempat mengunggah sebuah video Akie berpidato selama 15 menit menggunakan bahasa Inggris yang fasih dalam simposium di New York, AS, tahun lalu.
FJR/Mtvn