Dugaan Penistaan Al Qur’an, Umat Islam Pekanbaru Desak Polisi Proses Ahok

Administrator - Selasa, 18 Oktober 2016 - 10:46:09 wib
Dugaan Penistaan Al Qur’an, Umat Islam Pekanbaru Desak Polisi Proses Ahok
Protes terhadap Ahok digelar lebih seribu Umat Islam di Pekanbaru. Mereka mendesak polisi memproses laporan penistaan Al Qur’an oleh Gubernur DKI Jakarta tersebut. rtc

RADARRIAUNET.COM - Lebih seribu umat Islam dari sejumlah elemen, seperti Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan organisasi masyarat lainnya, berdemo di Jalan Cut Nyak Dien Pekanbaru, di samping Kantor Gubernur Riau, Sabtu (15/10/16). Aksi menuntut kepada kepolisian agar menangkap dan memproses hukum Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama atau Ahok atas dugaan pelecehan terhadap Al-Quran beberapa waktu lalu.

Selain dihadiri Ketua HTI Riau Muhammadun, Presedium KAHMMI dan mantan aktivis lingkungan hidup Joni Setiawan Mundung, perwakilan dari MUI Zulhusni Domo, ustazd Abdul Somad juga turut berorasi meminta kepada aparat agar bertindak tegas sebelum masalah ini terus berlarut-larut.

"Kita tidak boleh diam ketika kitab suci kita dihina. Kita harus bersatu menindak tegas si peleceh yang nyata-nyata mengangap surat Al-Maidah yang ada di dalam Al Quran sebagai pembodohan. Tidak ada kata lain selain penghina Al Quran ditangkap dihukum tegas," kata Abdul Somad dengan lantang, di Jalan Cut Nyak Dien.

Sementara, Ketua HTI Riau Muhammadun menegaskan tidak ada alasan kepada penegak hukum tak memproses Ahok atas ucapannya yang telah mengina Al Quran sekaligus menyinggung jutaan umat muslim di negeri ini. Pilihan mati bisa saja yang terbaik, ketika Ahok tetap dibiarkan tanpa ada proses sedikitpun. Karena itu sudah sepantasnya sikap pelecehan Ahok tersebut dikutuk keras.‎

"Kalau tak diproses, atau menunggu tahun depan setelah Pilkada, maka tak tahu apa yang terjadi. Lebih baik mati dari pada al Quran dihina. Kami mengutuk keras kepada Ahok yang telah melecehkan Al Quran secara sadar telah menyatakan bahwa orang tidak memilih dirinya karena dasar surat al-maidah ayat 51 telah dibodohi. Itu sama saja Ahok menyebut al Quran sebagai sumber kebodohan. Begitu juga sebaliknya yag menyampaikan ayat itu sebagai benti pembodohan," papar Muhammadun.

Selain itu papar Muhammadun, Pelecehan Ahok sebagai bukti Ahok tak pantas memimin Jakarta yang mayoritas berpenduduk muslim. Ia pun menyerukan kepada umat muslim di Jakarta agar menolak Ahok menjaid gubernur mendatang. Aksi damai seribuan massa HTI ini mendapat pengawalan puluhan dari kepolisian. Selama aksi digelar, tak henti-hentinya lantunan takbir Allahuakbar diteriakan.


rtc/fn/radarriaunet.com