RADARRIAUNET.COM - Menurut penelitian, perempuan 10 kali lebih berisiko mengalami cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) dibandingkan laki-laki. Ini adalah cedera yang paling banyak terjadi pada lutut.
Para peneliti dari John Hopkins Medicine mengungkap bahwa perbedaan risiko pada laki-laki dan perempuan berhubungan dengan hormon seks. Diyakini, testosteron atau hormon seks laki-laki membuat seseorang lebih terlindung dari cedera ACL.
Eksperimen pada tikus menunjukkan bahwa tikus jantan dengan kadar testosteron normal memiliki ACL yang lebih kuat dibandingkan tikus jantan yang telah dikebiri, dan tidak memproduksi lagi hormon tersebut. Temuan ini dipublikasikan di jurnal The Knee.
"Testosteron mungkin berkontribusi pada kemampuan ACL menahan beban dan mungkin menjadi satu dari banyak faktor yang pada perbedaan risiko cedera ACL antara laki-laki dan perempuan," kata William Romani, PhD, dikutip dari Sciencedaily, Rabu (21/9/2016).
Ilmuwan teknik biomedis yang melakukan penelitian tersebut, Jennifer Elisseeff, PhD berharap temuan ini bisa membantu menemukan teknik untuk memperkuat ACL. Strategi baru untuk mencegah cedera ACL sangat dibutuhkan, utamanya oleh kalangan atlet.
ACL merupakan jaringan yang lentur di sekitar lutut, yang menghubungkan tulang paha dengan tulang lainnya termasuk tulang kering. Lebih dari 200.000 orang di Amerika Serikat mengalami berbagai jenis cedera ACL, sebagian besar saat berolahraga.
bac/fn/radarriaunet.com