Dijual di Sebuah Minimarket, Bubur Milna Kedaluarsa Bikin Balita di Siak Muntah

Administrator - Senin, 19 September 2016 - 09:58:57 wib
Dijual di Sebuah Minimarket, Bubur Milna Kedaluarsa Bikin Balita di Siak Muntah
Sebuah minimarket di Siak kedapatan menjual sejumlah bahan pangan kedaluarsa. rtc
RADARRIAUNET.COM - Kamis (15/9/16), Rafka Septa Maulana anak dari Muslim warga Kecamatan Sungai Apit, terpaksa dilarikan ke Puskesmas setempat karena mengalami muntah-muntah, kepala pusing, dan demam. Diduga ia keracunan usai makan bubur merk Milna, yang baru dibeli di toko Cahaya Bulan Mart (CBM) Rabu (14/9/16).
 
Diketahui bahwa bubur merk Milna tersebut sudah kadarluarsa tertanggal 9 Juli 2016 lalu.‎ Atas kejadian tersebut orang tua korban yakni Muslim telah melaporkan hal tersebut ke Polsek Sungai Apit, dan laporan tersebut juga dibenarkan Kapolsek Sungai Apit Iptu Ronggowarsito kepada awak media.‎
 
"Iya, memang ada laporan keluarga korban atas dugaan keracunan makanan kadarluarsa tersebut. Kita masih melakukan proses," ujar Kapolsek Sei Apit menjawab telepon awak media, Ahad (18/9/16).‎
 
‎Atas kejadian tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak melalui Dinas Perindustrian dan Lerdanganan dan Koperasi (Disperindagkop) telah melakukan sidak. Hasilnya, ditemukan banyak barang makanan dan minuman yang telah kedaluwarsa.‎ 
 
Barang yang sudah kedarluwarsa yakni Lemon soaf Exp maret 2016, combantrin pirantel pamoat 250 (obat cacing keluarga) Exp mai 2015 dan milo nestle Exp september 2016, minyak goreng rose brand (kemasan rusak), susu bagus (kemasan rusak/penyet), sarden mili kaleng (kemasan rusak), serta jamur kaleng (kemasan rusak). 
 
Disamping itu juga, ditemukan barang yang masa berlakunya hanya tinggal menunggu waktu habisnya saja.‎ Wendi, Staf pelaksana lapangan Disperindakop Aiak mengatakan bahwa akan meninta lanjuti, dan tidak tertutup kemungkinan toko tersebut akan diberikan sangsi jika terbukti menyalahi aturan.‎
 
“Dari hasil inspeksi kali ini, kita memang menemukan makanan, minuman dan obatan, yang sudah kadaluarsa. Seperti Milo, dan lain sebagainya. Dan makanan yang sudah kadaluarsa ini kami data. Seterusnya dilakukan pengembangan,” ujar wendi‎ kepada wartawan Sabtu (16/9/16).
 
‎Sementara itu, pihak Toko Cahaya Bulan Mart yang mendampingi sidak itu mengaku, banyaknya barang kadaluarsa disebabkan karyawannya banyak yang masih baru.
 
“Kami sebenarnya selalu melakukan pengecekan terhadap barang- barang dan makanan yang ada di sini. Namun memang mungkin komoditinya terlalu banyak. Terkadang ada yang terlewat,” ujar apeng alias Hendri kepada wartawan.
 
 
rtc/radarriaunet.com