Foto “Kongkow-kongkow” Petinggi Polisi Riau dengan Bos-bos Perusahaan Terduga Pembakar Lahan Lukai H

Administrator - Jumat, 02 September 2016 - 20:11:15 wib
Foto “Kongkow-kongkow” Petinggi Polisi Riau dengan Bos-bos Perusahaan Terduga Pembakar Lahan Lukai H
Foto foto ini beredar di Medsos. Sumber segmennews.com
RADARRIAUNET.COM - Beredarnya foto diduga aparat kepolisian di Provinsi Riau sedang Kongkow-kongkow (bersantai ria) dengan bos-bos perusahaan terduga pembakar lahan melukai hati masyarakat Riau.
 
Betapa tidak, masyarakat tiap tahun diresahkan dan menderita akibat kabut asap, ulah pembakaran hutan dan lahan oleh perusahaan yang tidak bertanggung jawab, polisi malah asyik bersantai dan Kongkow-kongkow dengan pihak perusahaan.
 
Presiden Mahasiswa BEM-UR, Abdul Khair, Jum’at (2/9/16) dalam pernyataan sikapnya mengatakan, pihak Kepolisian Daerah (Polda) Riau seharusnya fokus mendalami kasus pembakaran hutan dan lahan di Riau  yang telah meresahkan masyarakat Riau selama 19 tahun ini.
 
Dalam menjalani tugas dan fungsinya Polda Riau seharusnya menjunjung tinggi etika dalam Institusi Kepolisian, bukan melakukan tindakan yang mempermalukannya.
 
Foto ini beredar di media sosial, diduga ini foto Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Toni Hermawan, Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Rifai Sinambela, Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Surawan, dan beberapa Polisi dijajaran Polda Riau lainnya “kongkow-kongkow” bersama BOS  PT. Andika Permata Sawit Lestari (APSL) yang saat ini lahannya terbakar hebat di kabupaten Rohil dan Rohul.
 
Foto tersebut memunculkan dugaan bahwa ada permainan dari kongkow-kongkow tersebut antara aparat penegak hukum dengan pihak perusahaan. Temasuk  dibalik penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan/Penyelidikan (SP3) terhadap 15 Perusahaan yang diduga melakukan pembakaran hutan dan lahan di Riau tahun 2015 lalu.
 
Jelas bahwa munculnya foto tersebut telah melukai 6 juta Rakyat Riau korban asap, khususnya 300 Kepala keluarga di Kabupaten Rohul dan Rohil yang harus mengungsi karena asap dari kebakaran yang terjadi di lahan PT APSL.
 
“Kami merasa bahwa kongkow – kongkow yang dilakukan polda Riau ini bersama Pengusaha PT. APSL untuk mengamankan posisi perusahaan terkait Permasalahan Kebakaran Hutan dan Lahan Riau. Atas dasar kekecewaan dan duka Rakyat Riau,” tegas Abdul.
 
Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM-UR) meminta Kapolri Copot oknum Petinggi Polisi yang berkongkow-kongkow ria dengan Bos-bos yang diduga terlibat dalam pembakaran lahan di Riau.
 
Hal tersebut ditegaskan oleh presiden mahasiswa BEM UR, Jum’at (2/9/16), tegasnya lagi, foto tersebut memunculkan dugaan bahwa ada permainan dari kongkow-kongkow tersebut antara aparat penegak hukum dengan pihak perusahaan.
 
Temasuk  dibalik penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan/Penyelidikan (SP3) terhadap 15 Perusahaan yang diduga melakukan pembakaran hutan dan lahan di Riau tahun 2015 lalu.
 
BEM UR bersama Walhi, Jikalahari, LBH Riau, Bahana Mahasiswa UR, Riau Reset Center, Fitra Riau, dan pakar lingkungan hidup sepakat menyampaikan tuntutan. 
 
segmennews.com