RADARRIAUNET.COM - Pemerintah Perancis tengah mempertimbangkan pelarangan pendanaan asing untuk operasi masjid sebagai salah satu strategi anyar kontra-terorisme menyusul adanya gelombang baru teror di negaranya.
"Ada kebutuhan untuk meninjau format hubungan baru dengan Muslim Perancis. Kita hidup di era yang berubah dan kita harus mengubah sikap. Ini merupakan revolusi dari budaya keamanan kita. Perlawanan terhadap radikalisasi merupakan tugas generasi ini," ujar Perdana Menteri Perancis, Manuel Valls, kepada Le Monde.
Larangan ini, kata Valls, akan diberlakukan dalam jangka waktu yang tak ditentukan, tapi tidak menjabarkan lebih lanjut detail dari kemungkinan larangan itu.
Insiden terakhir dari gelombang baru aksi terorisme di Perancis ini dimulai dengan serangan truk di Nice yang merenggut 85 nyawa dan melukai 300 orang lainnya pada Juli lalu.
Sebulan setelahnya, tepatnya Selasa (26/7), ketika dua pemuda masuk ke dalam sebuah gereja, menyandera para jemaat, dan menyayat leher sang pendeta hingga tewas.
Valls mengatakan bahwa kini Perancis sedang berperang dan memperkirakan akan lebih banyak kekerasan.
"Perang ini, yang tidak hanya menjadi perhatian Perancis, akan panjang dan lebih banyak serangan. Namun, kita akan menang karena Perancis punya strategi untuk memenangkan perang ini. Pertama, kita harus menghancurkan musuh eksternal," katanya seperti dikutip awak media.
cnn/radarriaunet.com