RADARRIAUNET.COM - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap alasan dipertahankannya masa Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah, setelah pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso tewas pada Senin malam.
Menurut Tito, Operasi Tinombala dipertahankan karena kondisi keamanan di Poso, belum stabil saat ini. Tito khawatir akan ada perlawanan dari sisa-sisa kelompok jaringan teroris Santoso jika Operasi Tinombala dihentikan.
"Kalau dicabut sekarang ini bisa muncul kembali, rebound, mereka akan melakukan regrouping, kosolidasi kembali. Momentum yang sangat bagus ketika mereka sudah melemah maka kita harus pressure supaya tekanan semakin tinggi," kata Tito di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (22/7).
Tito memastikan Operasi Tinombala akan dipertahankan hingga ancaman keamanan di Poso dapat diredam. Dia menargetkan penangkapan beberapa tokoh utama di jaringan teroris Santoso seperti Ali Kalora dan Basri.
Dia mengatakan dirinya mengimbau agar anggota MIT yang tersisa untuk turun dari pegunungan demi kemaslahatan umat di Poso. Jika mereka melakukan hal itu, papar Tito, ada kemungkinan menjadi faktor pengurangan hukuman.
Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berkata bahwa lembaganya tak akan menarik pasukan maupun menambah personel karena jumlah yang ada saat ini dinilai cukup. Satuan TNI yang bertugas pada operasi kali ini akan selesai pada 6 Agustus dan akan ada pergantian personel jika operasi dilanjutkan.
Di sisi lain, TNI juga bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tinggal di sekitar area Operasi Tinombala. Tak hanya gubernur, kerja sama itu juga melibatkan bupati dan instansi lainnya.
cnn/radarriaunet.com